jpnn.com, PALEMBANG - Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo alias Jokowi mengajak pendukungnya terus melawan hoaks dan fitnah yang menyasarnya. Kandidat petahana di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu mengatakan, masih banyak rakyat yang percaya hoaks ataupun fitnah yang menderanya.
Jokowi mengatakan, merujuk sebuah survei ada 9 juta rakyat yang masih percaya hoaks dan fitnah yang menyasar Presiden Ketujuh RI itu. Bahkan, mantan gubernur DKI itu mengungkap tentang elektabilitasnya di sebuah provinsi yang anjlok hingga 8 persen gara-gara hoaks.
BACA JUGA: Komunitas Muda Prabowo - Sandi Blusukan di Pasar demi Dorong Perubahan
Karena itu seiring kian dekatnya Pilpres 2019 pada 17 April mendatang, Jokowi mengajak pendukungnya getol menangkal hoaks. “Tinggal 40 hari lagi, jangan takut untuk melawannya berita yang tidak benar dan jawab dengan fakta," ujar Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan Alumni Sriwijaya Bersatu di PSCC Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3).
Baca juga: Serban Kiai Ma'ruf untuk Para Selebritas dan Ikhtiar Tangkal Hoaks
BACA JUGA: Horas! Kiai Maruf Merasa Sudah Menjadi Warga Batak
Mantan wali kota Surakarta itu lantas mencontohkan berbagai hoaks yang menderanya. Antara lain isu kriminalisasi.
Jokowi menegaskan, siapa pun yang bersalah harus dihukum tanpa melihat profesi ataupun latar belakangnya. Adapun kriminalisasi, katanya, adalah menghukum orang yang tak bersalah.
BACA JUGA: Aliansi Pengasuh Pesantren Lumajang Siap Menangkan Jokowi - Maâruf Amin
Karena itu Jokowi menegaskan, jika memang ada kriminalisasi maka dia akan mengurusnya. "Ngomong ke saya dan saya akan urus," tegasnya.
Hanya saja Jokowi enggan menyebut nama provinsi tempat elektabilitasnya tergerus hingga 8 persen. Dia justru meminta para pendukungnya tetap militan.
Berita terkait: Elektabilitas Jokowi – Ma’ruf Sempat Unggul di Jabar tapi Tiba-tiba Anjlok 8%
"Ini sangat penting. Sampaikan fakta secara keseluruhan," pungkasnya.(jawapos.com/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Angkat Jokowi: Kalau Gak Mau Pilih Tak Masalah, Asal Jangan Fitnah Dia
Redaktur & Reporter : Antoni