jpnn.com, CIREBON - Murid kelas III dan IV SD Negeri 2 Suranenggala Kabupaten Cirebon kurang bernasib baik. Sudah dua tahun ini, sebanyak 48 murid dua kelas tersebut harus belajar di musala.
Tak ada kursi, meja atau papan tulis. Namun hebatnya, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung.
BACA JUGA: Dendam, Cepot Cs Bantai Ketua Geng Motor Moonraker
Ya, karena kekurangan kelas, murid-murid tersebut pindah belajar di Musala Assalam Desa Suranenggala, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon.
Dengan fasilitas seadanya, sebanyak 48 murid harus berdesakan belajar di musala yang luasnya hanya 10 x 10 meter.
BACA JUGA: Kecewa Berat, Kader Kompak Tinggalkan Hanura
Radar Cirebon melansir, lantai musala dijadikan kursi sekaligus meja belajar mereka. Selembar triplek menjadi pembatas antara kelas III dengan IV.
Kelas IV yang berjumlah 19 murid belajar di bagian sisi timur, sementara kelas III dengan jumlah 29 murid belajar di sisi barat.
BACA JUGA: Puluhan Undangan Tumbang di Acara Tujuh Bulanan
Wali Kelas III SDN 2 Suranenggala, Suranti mengatakan, pihaknya telah berupaya meminta bantuan pengadaan kelas kepada dinas terkait. Namun, permintaan tersebut tak kunjung direalisasikan.
“Karena nggak punya pilihan lain, akhirnya kami putuskan buat pinjam musala ini buat kegiatan belajar mengajar,” ungkap Suranti.
Dia berharap, pemerintah mau memberikan perhatian. “Pastinya murid-murid yang belajar di sini kurang nyaman. Dan, suasana belajar tidak kondusif. Karena, yang belajar di sini ada dua kelas,” ujar Suranti.
Sementara itu, salah seorang murid kelas IV, Adhiyat mengungkapkan, ingin bisa belajar di dalam kelas. Karena, menurut Adhiyat, belajar dilantai membuat leher dan punggungnya sakit.
“Kalau belajar di sini nulisnya susah, karena nggak ada kursi dan meja. Terus, selesai belajar leher dan punggung pegal-pegal,” ungkapnya. (fazri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai Masih Tak Tergoyahkan
Redaktur & Reporter : Adek