Pilu Ramadan, Ibu Hamil Tewas Saat Bawa Makanan ke Panti Asuhan

Sabtu, 12 Juli 2014 – 18:32 WIB
MUSIBAH RAMADAN: Truk pengangkut solar nyungsep di rumah seorang warga di Jalan Indrakila, Straat 3, Balikpapan, kemarin. Insiden ini menewaskan seorang ibu hamil dan lima lainnya luka-luka. (PAKSI SANDANG PRABOWO/ADITAMA/KP)

jpnn.com - BALIKPAPAN - Puasa di Balikpapan Jumat (11/7) sore berlangsung pilu. Ibu hamil bernama Suryo Oktavia (20) tewas akibat ditubruk truk tangki yang memuat bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Jalan Indrakila, Straat 3, Kelurahan Gunung Samarinda, sekira pukul 16.00 Wita.

Selain korban jiwa, kejadian tragis ini menyebabkan lima lainnya terluka parah. Seorang saksi mata bernama Sutrisno menuturkan, truk tangki kapasitas 10 ribu liter itu terlihat melaju kencang dari arah Terminal Batu Ampar menuju arah SMK 2, Jalan Indrakila.

BACA JUGA: Promosikan Kreasi Warga Dolly Bikin Bazar Ramadan

Truk yang dikendarai Himawan Wicaksono (24), warga Jalan Jendral Sudirman RT 87, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, itu dalam kondisi kosong dan hendak mengisi tangki ke depot Pertamina.

Entah kenapa, truk tiba-tiba menyambar sepeda motor Yamaha Jupiter KT 4618 YI yang dikendarai Ariestia Saputra yang berada di depan. Motor terlempar ke kanan, namun korban sempat melompat ke kiri.

BACA JUGA: Gundul Separo Dulu, Sisanya Tunggu 22 Juli

Padahal, kondisi jalan cukup sempit dan dipenuhi warga yang berburu menu buka puasa. Di lokasi tersebut, memang cukup banyak penjual menu takjil Ramadan.

“Saya awalnya berpikir truk akan membanting stir ke arah kiri dan memilih masuk got, ternyata malah menyambar motor yang berada di jalur sebelah,” jelas Sutrisno.

BACA JUGA: Sementara, Jokowi-JK Unggul di Bengkulu

Truk banting stir ke arah kanan, kemudian menyambar lagi sepeda motor Honda Vario hitam KT 4098 YN  yang dikendarai Suryo Oktavia (20) berboncengan dangan Risma, keponakannya.

Truk tetap melaju di turunan kemudian menyambar lagi sepeda motor Honda Scoopy hitam KT 4406 YH dan Yamaha Mio biru KT 4179 ZO yang parkir di depan kios pengisian pulsa yang dijaga Feni Trianda. Juwita Ananda, bersama kakaknya Denny Arianto yang sedang membeli pulsa, ikut menjadi korban.

Setelah menabrak kios, truk belum berhenti juga dan kembali menyambar rumah milik Pramono --tepat di samping kios pulsa. Di sana, truk baru berhenti. Pramono yang sedang berada di depan rumah mengawasi para pekerjanya memperbaiki parit, juga menjadi korban.

Total jenderal, truk menyambar empat sepeda motor beserta sebuah rumah dan kios penjual pulsa. Sementara seluruh korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), Jalan MT Haryono.

Menurut hasil pemeriksaan sementara oleh Polres Balikpapan, truk terindikasi mengalami kerusakan pada sistem pengereman. Hal tersebut dibenarkan Kanit Laka Lantas Iptu Agus Supeno.

“Dengan tidak adanya bekas pengereman mendadak di aspal yang dilewati, kemungkinan rem truk rusak. Namun, kami akan terus mengembangkan kasus ini,” terangnya di lokasi kejadian.

Agus menerangkan, pihaknya sedang menghimpun keterangan dari beberapa saksi dan para korban. “Ini masih kami dalami lagi,” cetus dia.

Sementara, sopir truk tangki Himawan Wicaksono diketahui mengalami luka di mata sebelah kiri akibat terkena serpihan kaca depan truk. Hingga berita ini diturunkan, dia menjalani perawatan intensif di RS Restu Ibu dan akan menjalani operasi mata.

“Belum kami minta keterangannya, yang bersangkutan akan menjalani operasi dulu. Anggota sudah mengecek dan berjaga di sana,” kata Agus Supeno.

Dari pemeriksaan sementara, lanjut Kanit Laka Lantas, truk hendak mengisi BBM. “Kondisi muatan kosong, baru mau mengisi. Informasi lain masih kami himpun lagi,” ujarnya.

Suryo Oktavia, yang sedang hamil delapan bulan, sempat dirawat intensif oleh tim dokter. Tapi, Tuhan berkehendak lain. Nyawanya tidak tertolong. Bahkan, menurut seorang anggota tim medis, anak dalam kandungannya sudah meninggal sebelum tiba di RSKD, lantaran mengalami benturan.

Saat ini, kondisi semua korban luka mulai stabil. Hanya Risma yang berboncengan dengan Oktavia, yang masih dirawat intensif. Bocah sembilan tahun itu dalam keadaan kritis karena mengalami luka dalam dan pendarahan.

Teriakan histeris terdengar di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSKD kemarin petang. Hendrik (25) terlihat seperti orang kebingungan. Suami Oktavia itu mondar-mandir ke sana ke mari sambil sesekali berteriak histeris memanggil nama istrinya. Dia tidak menyangka kejadian ini menimpa keluarganya dan berharap semuanya hanya mimpi.

Mekanik di PT TRAC Astra, Jalan MT Haryono, Balikpapan ini benar-benar tidak menyangka istri beserta anak yang sedang dikandungnya harus pergi di bulan suci.

“Padahal kami baru menikah belum satu tahun. Anak dalam kandungan istri saya, juga anak pertama kami yang selalu dinantikan. Tapi kenapa hal itu harus kami alami,” katanya, sambil menangis.

Sebelum kejadian, Hendrik sempat menelepon sang istri untuk menanyakan keadaan. “Saat itu saya menanyakan ‘Mama lagi di mana?’ Istri saya menjawab lagi di rumah bersama Risma, kemenakan kami yang menemaninya,” terangnya.

Melalui telepon, Oktavia juga mohon pamit ingin mengantarkan makanan berbuka puasa untuk anak-anak Panti Asuhan Nurul Iman yang berada di Jalan Indrakila. Dia mengizinkan tradisi Ramadan tersebut.

“Saya tidak menyangka, ternyata pamitnya bukan hanya pergi mengantarkan makanan, tapi juga meninggalkan saya,” ucap Hendrik, terisak. (*/fil/aim/zal/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Dokter, Bocah Meninggal di RSUDAM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler