PIMD Dinilai Bisa Perkecil Defisit Neraca Perdagangan

Jumat, 11 Oktober 2019 – 19:19 WIB
Ilustrasi kilang migas PT Pertamina. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pembentukan Pertamina International Marketing & Distribution, Pte Ltd (PIMD) dinilai bisa membantu memperkecil defisit neraca perdagangan Indonesia.

Hal ini karena yang disasar adalah pangsa pasar internasional, yaitu sebagai trading arm untuk mengekspor produk Pertamina.

BACA JUGA: Fakta Atau Hoax: Terkait Pengumuman Rekrutmen Pertamina

“Jadi, sebenarnya PIMD sangat positif. Karena yang diincar oleh PIMD ini adalah pasar yang besar. Jika Pertamina bisa dipercaya oleh pasar global, maka PIMD ini bisa mendorong ekspor dan memperkecil defisit neraca perdagangan,” kata Peneliti INDEF Abra Talattov, Jumat (11/10).

Abra menjelaskan bahwa PIMD memiliki bisnis utama yang menyasar pasar bunker Asia Tenggara, terutama yang berada di Singapura.

BACA JUGA: Tangani Kebocoran Minyak dengan Baik, Kinerja Pertamina Diapresiasi

Karena Singapura merupakan pusat pelayaran internasional, maka pembentukan trading arm oleh Pertamina yang menyasar pada bisnis pasar bunker di negara tersebut, merupakan strategi yang tepat untuk memulai ekspansi di pasar global.

"Perusahaan perkapalan di Singapura sebelumnya lebih memilih berbisnis bunker dari perusahaan asal Singapura. Namun di situlah justru peluang pasar yang bisa dimasuki PIMD. Sebab, ada potensi pasar internasional yang terbuka,” katanya.

Keberadaan PIMD, sebenarnya memang tidak hanya menyasar pasar bunker di Asia Tenggara, namun juga akan membangun bisnis retail untuk memperkenalkan Pertamina ke pasar internasional.

PIMD disebut diharapkan dapat membantu peningkatan penjualan bagi produk hilir Pertamina. Target PIMD di tahap awal adalah sekitar 60.000MT per bulan, sedangkan targetnya akan meningkat terus hingga 200.000MT.

Terkait strategi bisnis itulah Abra juga menyebut bahwa pembentukan PIMD sebenarnya merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh badan usaha suatu negara.

“Ketika negara lain diperbolehkan untuk menanamkan modal di Indonesia, maka hal yang wajar jika kemudian Pertamina sebagai BUMN juga diharap dapat melakukan ekspansi ke negara lain dan mendatangkan penerimaan negara," katanya.

Terkait tudingan bahwa PIMD akan sama dengan Petral, Abra menegaskan bahwa itu merupakan kekhawatiran yang tidak beralasan, karena keduanya sangat berbedal.

“Petral melakukan impor BBM untuk dibeli oleh Pertamina di pasar domestik, sedangkan PIMD justru melakukan penjualan di pasar internasional melalui badan usaha di Singapura,” tandas Abra.(ANTARA/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler