jpnn.com, SURABAYA - Mufti Aimah Nurul Anam resmi terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur periode 2017–2020 dalam Musyawarah Daerah HIPMI yang berakhir Rabu (13/12) dini hari.
“Ini amanah berat. Insyaallah kami bersama akan menjadikan HIPMI sebagai lokomotif anak-anak muda di Jatim untuk berkiprah lebih luas di dunia usaha. Sehingga anak-anak muda di Jatim berperan besar dalam pengurangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan,” ujar Mufti Anam yang juga aktif di lingkungan Nahdlatul Ulama tersebut.
BACA JUGA: Pria Berlatar Santri dan Dokter Ini Nyalon Ketua HIPMI Jatim
Pengusaha muda yang juga seorang dokter itu menambahkan, sejumlah program unggulan bakal digeber HIPMI Jatim. Di antaranya adalah program Pesantrenpreneur. HIPMI Jatim bakal memberikan pendampingan terintegrasi ke sejumlah pesantren agar bisa mengembangkan unit ekonominya, termasuk mendidik para santrinya menjadi wirausahawan.
“Kami targetkan setiap tahun ada 15 pesantren yang didampingi. Dari sana kami berharap ada 1500 santri, berarti satu pesantren 100 santri, dengan penguasaan kewirausahaan yang mumpuni, sehingga saat lepas dari pesantren dia bisa berdakwah sekaligus berwirausaha untuk kemandirian umat,” ujar pengusaha bahan baku industri dan jaringan klinik kecantikan itu.
Program unggulan lainnya adalah penguatan semangat kewirausahaan sejak bangku SMA/SMK/MA. Selama ini, edukasi kewirausahaan masif di bangku perguruan tinggi (PT) melalui HIPMI PT. Mulai 2018, program akan diperluas ke level SMA/sederajat dengan membentuk HIPMI Pelajar.
“Setiap tahun kami targetkan terbentuk 25 HIPMI Pelajar di 25 SMA, dengan fokus sekolah-sekolah pinggiran,” kata Mufti yang juga salah seorang pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan itu.
Mufti juga memprogramkan mobil kewirausahaan keliling yang diberi nama “HIPMIPreneur Truck”. Mobil yang dimodifikasi khusus ini bakal berkeliling ke kampung-kampung untuk memberi pendampingan gratis ke toko-toko kecil milik rakyat, kelompok perempuan produktif, dan siapa saja yang berminat menjadi pengusaha.
“Mobil itu keliling rutin dengan program pembelajaran kewirausahaan yang jelas, termasuk kita akan bantu redesain kemasan produk UMKM di kampung-kampung. Jadi di mobil itu juga ada tenaga konsultan keuangan sampai desainer untuk mendampingi warga yang berwirausaha di kampung-kampung,” kata Mufti.
HIPMI Jatim pada 2018 juga menargetkan memfasilitasi lahirnya 25 startup alias bisnis rintisan unggulan di Jatim dengan fokus pada bisnis yang sesuai potensi lokal, khususnya agribisnis.
“Untuk semua program penumbuhan wirausahawan muda ini, HIPMI Jatim menyiapkan program pendanaan bersama atau crowdfunding. Ini wujud kolaborasi zaman now. Jadi kita dorong anak-anak muda, dari santri sampai pelajar, untuk berwirausaha. Untuk modalnya, didanai bersama, termasuk kita pertemukan potensi start-up di Jatim dengan angel investor,” kata Mufti. (adk/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi