Pimpin Sidang Kabinet, Jokowi Minta Menteri Genjot Penyerapan APBN

Selasa, 23 April 2019 – 11:44 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pimpinan kementerian dan lembaga (K/L) menggenjot belanja modal. Jokowi menyampaikan hal itu saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4).

"Semua kementerian harus bisa memaksa organisasinya agar penyerapan anggaran betul-betul bisa direalisasikan," ucap Jokowi dalam arahannya. Baca juga: Jokowi Minta Anggaran untuk 2020 Sesuai Prioritas Pembangunan

BACA JUGA: Jokowi Ikut Berduka Atas Meninggalnya Pejuang Demokrasi Selama Pemilu Serentak 2019

Di sisi lain, Presiden Ketujuh RI itu meminta belanja barang dikurangi sebanyak-banyaknya. Karena itu Jokowi meminta menteri keuangan membuat postur anggaran pada posisi normal dengan mengacu tahun-tahun sebelummya.

"Saya kira mungkin seperti 2015, bukan 2017, kapan itu Bu Menteri? Oh pas normal itu 2017. Tolong (posisi 2017) dipakai sebagai patokan untuk masuk ke angka-angka itu," tutur Jokowi saat berdialog dengan Menkeu Sri Mulyani.

BACA JUGA: Ada Riak - Riak Kecil, Jokowi Ingatkan TNI - Polri Jaga Keamanan Usai Pilpres

Khusus soal belanja modal, Jokowi meminta agar hal itu dibicarakan dengan pemerintah daerah yang ketempatan proyek infrastruktur dasar dan air bersih. Jokowi menginginkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkoordinasi dengan instansi lain untuk menggenjot penyerapan anggaran infrastruktur.

"Oleh sebab itu, melihat perjalanan empat tahun ini, Kementerian PU yang bisa merealisasikan anggaran negara yang bisa diberikan, maka mungkin kementerian lain yang masih ragu, masukkan saja ke Kementerian PU," jelasnya.

BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid Minta Dua Kubu Mendinginkan Suasana

Baca juga: Bamsoet Ingatkan Pengusaha Jangan Tergantung pada Proyek APBN

Mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta semua kementerian fokus pada pembangunan sumber daya manusia. Di antaranya melalui pemberian insentif-insentif kepada perusahaan swasta agar bersama-sama pemerintah melakukan pelatihan dan training secara besar-besaran di dalam maupun luar negeri.

"Itu juga sudah mulai terlihat tahun ini dan tahun depan sudah terlihat besar-besaran," pinta suami Iriana itu.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Real Count KPU: Selisih Suara Jokowi – Prabowo Tembus 2,6 Juta


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler