jpnn.com, JAKARTA - Untuk pertama kalinya Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Azerbaijan resmi dilantik pada Sabtu, (8/2) di Baku Azerbaijan di Rajawali Restaurant Indonesia.
Acara pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Anggia Ermarini dan dibuka oleh Duta Besar RI Baku Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, yang baru saja memperoleh Award untuk ketiga kalinya sebagai Duta Besar terbaik di Azerbaijan.
BACA JUGA: Sebaiknya Pak Jokowi Berduet dengan Rajawali Ngepret
Dalam sambutannya, cucu pendiri Gontor ini menyambut baik kehadiran Fatayat NU sebagai organisasi kemasyarakatan pertama yang bernafaskan sendi islam pertama di Azerbaijan.
Kyai Husnan menggambarkan bahwa perempuan memiliki peran penting di era 4.0.
BACA JUGA: Akan Ada Menteri dari Kalangan Nahdlatul Ulama?
Selain memiliki karakteristik pro aktif, kreatif, progresif, inovatif, visioner dan futuristik, perempuan juga harus memiliki iman dan takwa dengan kata lain solehah, begitu pesan Duta Besar RI Baku yang semasa mudanya juga menjadi aktivis.
Selain Duta Besar RI Baku, hadir pula Ketua Diaspora Network Baku Bpk. Farid Hàdiaman, Ketua Komisi Pendidikan dan Budaya PPI Dunia Kifah Gibraltar, Ketua PPPIA Azerbaijan Alif Paramardika, para pemuda dan pelajar Azerbaijan serta masyarakat Azerbaijan.
BACA JUGA: Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Dukung Jokowi - Maâruf
Tak dapat dipungkiri bahwa ini menjadi momentum hari bersejarah bagi pengurus yang dilantik. Anggia mengatakan bahwa NU sangat visioner terlihat dari lirik Mars yang diciptakan sejak puluhan tahun lalu bagaimana membangun nasionalisme dan menselaraskannya dengan Islam.
Duta Besar berpesan perlunya menjaga dan menyampaikan dakwah Islam di Azerbaijan.
Adapun kepengurusan PCIFNU Azerbaijan terdiiri dari Ketum PPFNU Anggia Ermarini sebagai Dewan Pembina, Dian Sarastien, Raden Tesa Contesa, Osy Octaviana sebagai Dewan Penasehat, Siti Nur Azizah sebagai Dewan Kehormatan, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin sebagai Dewan Pengawas.
Anggia melantik Kholidah Tamami sebagai Ketua PCI Fatayat NU Azerbaijan berikut Imas Choirun Nisa, Dwi Ayuningtyas, Dona Alicia, Rinda Harlina dan Annisa Dina Amalia sebagai pengurus masa khidmat 2020-2023.
Anggia mengatakan bahwa Fatayat NU dì Azerbaijan sangat menarik karena ini pertama kali, bahkan PCI NU belum terbentuk.
"Istimewa karena di Europa, Asia Tengah jarang kita punya PCI," ungkap Anggia.
"Meskipun tidak banyak teman-teman Indonesia yang tinggal di Azerbaijan, tetapi melihat semangat dari pengurus baru yang dilantik, saya optimis sahabat-sahabat Fatayat NU di Azerbaijan akan mampu menyebarkan Islam yang ramah, Islam yang toleran Islam yang damai," kata dia.
Anggia yang juga anggota DPR RI menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Duta Besar yang telah mensupport para pengurus Fatayat NU Azerbaijan.
Kholidah Tamami yang akrab disapa Olie Tamami juga mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara Pelantikan dan Raker yang berlangsung pada 8 Februari 2020.
Tak ingin menunda waktu, pada Senin 10 Februari 2020 dilangsungkan pengajian sehat perdana kolaborasi PCI Fatayat NU Azerbaija dan PPPI Azerbaijan.
Kholidah meenyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Duta Besar dan KBRI Baku serta para pemuda dan pelajar yang telah bahu membahu mensukseskan acara ini.
Kholidah pernah menjabat sebagai Koordinator Bidang Litbang Pimpinan Wilayah Fatayat NU Banten dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Fatayat NU Pimpinan Cabang Fatayat NU Tangerang Selatan.
Di bawah pimpinan Kholidah, Fatayat NU Tangsel menjadi satu-satunya organisasi perempuan di Tangsel yang mengikuti pelatihan bela negara.
Dengan hadirnya Fatayat NU di Azerbaijan Kholidah berharap dapat memberikan kontribusi bagi masayarakat Azerbaijan khususnya kaum perempuan yang siap berperan di era 4.0 ini.
Dia juga berharap dapat bersinergi dengan PPPIA, Diaspora Network Baku dan DWP KBRI Baku.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy