JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengaku memilih menghormati hukuman 2,5 tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) terhadap Nunun Nurbaetie. Meski demikian Prio menduga majelis hakim bersimpati kepada Nunun yang didakwa menyogok para anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 itu.
"Saya lebih memilih untuk menghormati keputusan hakim," kata Priyo Budi Santoso, kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/5).
Politisi Golkar itu menegaskan, putusan majelis tentu sudah mempertimbangkan berbagai hal sehingga Nunun dijatuhi hukuman 2,5 tahun atau lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK yang meminta istri mantan Wakapolri Adang Adaradjatun itu dihukum empat tahun penjara. Namun demikian Priyo tak menutup adanya kemungkinan lain yang membuat Nunun dihukum lebih ringan. "Atau mungkin ada simpati dari hakim kepada Ibu Nunun," katanya.
Seperti diberitakan, Nunun divonis bersalah dalam perkara pemberian travel cek Bank International Indonesia (BII) terkait kemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) BI pada Juni 2004. Oleh majelis, Nunun dihukum 2,5 tahun penjara.
Sebelumnya Anggota Komisi III Martin Hutabarat, menilai vonis tersebut semakin membuktikan bahwa Nunun hanya sebagai figuran dalam perkara yang sudah menyeret puluhan politisi ke penjara itu. Karenanya, dia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar siapa aktor utama di balik kasus cek pelawat itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi III: Sinetron Cek Pelawat, Nunun Figuran
Redaktur : Tim Redaksi