"Serdasarkan rapat pimpinan DPR kita sepakat untuk melakukan efektivitas kunjungan ke luar negeri, khusus aspek pembahas Rancangan Undang-undang," kata Taufik di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (5/9), menanggapi kontroversi kunjungan 22 orang anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR ke Turki dan Denmark dalam rangka penyusunan RUU Palang Merah Indonesia (PMI).
Taufik menegaskan, sebenarnya pimpinan DPR telah berupaya keras agar kunjungan kerja ke luar negeri para wakil rakyat itu bisa efektif dan efisien. Karenanya, kunjungan ke luar negeri hanya untuk kepentingan pembahasan RUU saja.
Meski demikian Taufik yang juga Sekjen Partai Amanat NAsional (PAN) itu mengingatkan, kunjungan DPR ke luar negeri tetap harus dilihat urgensinya. Ia mencontohkan kunjungan Tim Baleg ke Denmark dan Turki dalam rangka RUU PMI.
Menurutnya, hal yang terpenting dalam pembahasan RUU PMI adalah persoalan kemanusiaan. "Khusus kunjungaan Baleg terkait RUU PMI, ini tidak semata-mata tidak bisa disimplikasi hanya mengubah logo. Pembahasannya lebih untuk meningkatkan peran PMI," ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UU MD3 Harusnya Dipecah
Redaktur : Tim Redaksi