jpnn.com, JAKARTA - Polisi telah menangkap Hairil Anwar, 35, guru honorer di Panaan, Pamekasan, Madura, gegara mengunggah di medsos kalimat ancaman akan membunuh Presiden Jokowi.
Ketua Dewan Pembina Forum Honorer Indonesia (FHI) Pusat Hasbi mengomentari penangkapan rekannya itu.
BACA JUGA: Please, Jangan Pisahkan Kiai Maruf dari Warga Madura
"Seharusnya tidak perlu ada cara-cara seperti ini dalam menyampaikan pendapat dan kekecewaan, khususnya menyikapi hasil pemilu," kata Ketua Dewan Pembina Forum Honorer Indonesia (FHI) Pusat Hasbi kepada JPNN, Senin (20/5).
Di sisi lain, dia berharap Jokowi bisa bersikap bijak dalam menyikapi suara rakyat seperti itu. Jiwa kepemimpinan dan negarawan seorang pemimpin sedang diuji ketika menghadapi persoalan seperti ini.
BACA JUGA: Maruf Amin: Sudah Seharusnya Pamekasan Dukung Saya dan Jokowi
BACA JUGA: Pentolan Honorer K2 Yakin Prabowo Bakal Bersama Massa Aksi 22 Mei
"Menyikapi kondisi dan keadaan saat ini setiap calon pemimpin dan para elite kekuasaan, ada baiknya lebih menunjukkan sikap cinta kasih. Bukan dengan tindakan yang berlebihan dengan berbagai tuduhan untuk menjerat seseorang dalam mengepresikan kekecewaannya," tutur Hasbi.
BACA JUGA: Istigasah Kubra di Pamekasan, Maruf Amin Yakin Rakyat Madura Tak Termakan Hoaks
Dia menyarankan Jokowi belajar dari kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilainya lebih memahami kegundahan dan sikap kritis rakyatnya.
Walaupun dihujat, di-bully dan didemo rakyatnya tetapi tidak sampai berakhir pada proses hukum. Karena SBY lebih bisa memahami prinsip-prinsip demokrasi secara baik dan utuh.
"Kami merindukan hadirnya pemimpin negara yang bisa berdialog dan berdiskusi dengan rakyat dalam menghadapi setiap perbedaan pendapat dan pilihan politik," ucapnya.
BACA JUGA: Bagi yang Hendak Ikut Aksi 22 Mei, Simak Pendapat Pakar Hukum Islam Ini
Hasbi berharap, semoga gonjang ganjing di negari ini segera berakhir dengan sentuhan cinta dari setiap pemimpin. Hanya dengan cinta kasih manusia dapat saling memahami dan saling menerima satu dengan yang lainnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Pamekasan: Pak Jokowi Terbukti Kinerjanya
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad