Pimpinan Pusdiklat Dai Mengaku Nabi ke-28, Polisi dan Kemenag Langsung Bergerak

Sabtu, 26 Juni 2021 – 18:24 WIB
Zainut Tauhid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Masyarakat Bandung, Jawa Barat heboh dengan kemunculan seorang pria yang mengaku nabi ke-28.

Menurut Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, berdasarkan informasi yang diperoleh Kemenag, pria yang mengeklaim dirinya nabi adalah salah satu pimpinan Pusdiklat Dai di Bandung.

BACA JUGA: Fakta Terbaru soal Jozeph Paul Zhang yang Mengaku Nabi ke-26, Oh Ternyata

"Pengakuan nabi ke-28 itu mendorong sejumlah warga mendatangi Pusdiklat Dai yang berlokasi di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu pada 23 Juni 2021," kata Zainut di Jakarta, Sabtu (26/6).

Dia menambahkan, Kemenag Bandung bersama aparat, MUI, dan tokoh masyarakat sudah mengambil langkah antisipasi.

BACA JUGA: Dituduh Ajarkan Aliran Sesat, Pengurus Yayasan di Bandung Beri Pengakuan Begini

Mereka sudah berkoordinasi untuk mengambil langkah terbaik dalam menyelesaikan persoalan ini.

Untuk menghindari terjadinya konflik, kata Zainut, delapan pengurus yayasan telah diamankan pihak berwenang.

BACA JUGA: Covid-19 Meningkat, Wamenag Ajak Tokoh Agama Tingkatkan Peran Menyadarkan Masyarakat

KUA Kementerian Agama, bersama pihak kecamatan dan Polsek setempat juga telah melakukan mediasi antara warga dan jemaah yayasan untuk mengambil langkah terbaik bagi penyelesaian masalah ini.

"Masyarakat diharap tenang dan menyerahkan masalahnya kepada aparat dan pihak yang berwenang," ujar Wamenag.

Dia menyebutkan, saat ini pengurus yayasan diperiksa aparat. Kemenag, MUI, dan tokoh masyarakat akan memberikan pembinaan kepada jemaah yayasan tersebut. 

Zainut berharap warga tidak melakukan hal-hal yang bersifat main hakim sendiri.

Wamenag mengaku prihatin dengan munculnya pemahaman yang menyimpang dari pokok ajaran Islam, salah satunya terkait konsep kenabian.

Islam meyakini Muhammad SAW adalah penutup para nabi dan rasul.

Wamenag mengajak umat belajar agama dari para tokoh, guru, ustaz, ulama yang tepat. Sehingga, mereka bisa mendapatkan pemahaman ajaran Islam yang benar, sesuai Al-Qur'an dan sunah Rasulullah.

"Penyuluh agama KUA kecamatan setempat sudah kami minta melakukan mitigasi dan berkoordinasi dengan MUI dan tokoh agama untuk bersama-sama melakukan pembinaan kepada eks jemaah yayasan tersebut, agar mereka memperoleh pencerahan dan terhindar dari penyimpangan ajaran Islam," katanya.

Dia mengajak umat mempelajari Islam secara baik dan benar dari para guru, ustaz, kiai, ulama yang memiliki sanad keilmuan jelas, tersambung hingga Rasulullah SAW. (esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler