Dituduh Ajarkan Aliran Sesat, Pengurus Yayasan di Bandung Beri Pengakuan Begini

Jumat, 25 Juni 2021 – 10:43 WIB
Ketua Yayasan Baiti Jannati KH R. Foto tangkapan layar video Ervan David/Jabar Ekspres

jpnn.com, BANDUNG - Pengurus Yayasan Baiti Jannati yang berada di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, membantah mengajarkan aliran sesat.

Menurut salah satu pengurus yayasan bernama Maman, Baiti Jannati bersih alias tidak mengajarkan aliran sesat. Pada 2018, kata dia, pengurus sudah melakukan klarifikasi ke pihak berwenang.

BACA JUGA: Diduga Ajarkan Pendidikan Agama Aliran Sesat di Bandung, 8 Orang Diamankan Polisi

“Yayasan kami sudah bersih sebenarnya. Karena pada 2018, tiga tahun lalu, pengurus dipanggil sama pihak berwenang. Ketua kami dua hari di sana. Ditanya segala macam tentang yayasan,” kata Maman dilansir dari Jabar Ekspres, Jumat (25/6).

Setelah hasil konfirmasi itu diputuskan bahwa Yayasan Baiti Jannati tidak sesat.

BACA JUGA: Bu YN & MN Biasa Transaksi di Rumah, Langganannya Remaja, Kalau Sepi Dapat Upah Rp100 Ribu

Bahkan dari pihak berwenang, Yayasan Baiti Jannati hanya menjalankan kreativitas dalam beragama.

“Kreativitas dalam beragama itu mulia, jadi boleh saja,” ujar Maman.

Maman mengaku sangat menyesalkan atas tindakan warga melakukan protes. Seharusnya, jika ada keberatan tinggal duduk bersama dan berdiskusi.

Soal adanya tudingan bahwa pimpinan yayasan mengaku nabi ke-26, Maman membantah tuduhan itu.

"Ketua yayasan Kami tidak mengatakan dirinya sebagai nabi. Karena tidak ada nabi dan rasul lagi setelah Nabi Muhammad SAW. Betul?” tutur Maman.

Dia mengatakan masalah selisih paham dengan warga sebelumnya juga pernah terjadi. Tapi belum pernah ada yang datang ke yayasan untuk mengetahui duduk persoalan sebenarnya.

Seharusnya, kata Maman, jika ingin tahu yang sebenarnya diajarkan di Yayasan Baiti Jannati, bisa datang langsung dan sama-sama mengaji.

"Kalau kami sesat, sebelah mana sesatnya? Kalau salah, di mana salahnya?” kata Maman.

Disinggung tentang rekaman video yang disebut-sebut ketua yayasan mengeklaim sebagai rasul, Maman mengatakan itu sebenarnya berawal saat pengurus yayasan hendak mencetak foto.

Flashdisk yang diberikan ke pencetak foto tidak dikembalikan dengan alasan telah rusak. Seharusnya, kata Maman, kalau filenya rusak, foto tidak bisa dicetak.

"Lalu beredarlah video itu. Entah diedit atau tidak, saya kurang tahu. Karena itu kan bilangnya rusak. Banyak rekaman. Tapi kenapa itu yang disebar?" ujar Maman. (jabarekspres)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler