Pimpinan Undip Komentari Penangguhan Praktik Yan Wisnu dari RSUP Dr Kariadi

Senin, 02 September 2024 – 08:01 WIB
Baliho Zero Bullying di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com - Wakil Rektor IV Universitas Diponegoro (Undip) Wijayanto mengomentari langkah penangguhan aktivitas klinis atau praktik Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi.

Menurutnya, penghentian praktik sementara dr Yan Wisnu yang dikeluarkan Dirut RSUP Dr Kariadi Agus Akhmadi adalah bentuk penghukuman bagi Undip setelah penutupan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) pada 14 Agustus 2024.

BACA JUGA: Rektor Undip Curhat soal Dugaan Bullying PPDS: Saya Jempalitan, Langsung Remuk

"Hukuman pertama berupa penutupan PPDS Undip. Hukuman kedua baru saja terjadi kemarin. Hukuman itu diberikan kepada Dr Yan Wisnu, Dekan Fakultas Kedokteran Undip," kata Wijayanto dalam keterangan, Minggu (1/9).

Sementara, menurut Wijayanto, proses penyidikan dugaan perundungan di balik kematian mahasiswinya, Aulia Risma Lestari belum rampung. Menurutnya, investigasi itu masih jauh dari kata selesai, tetapi penghakiman bahkan hukuman sudah dilakukan berkali-kali.

BACA JUGA: Masinton Sentil KPK soal Blok Medan & Skandal Jet Pribadi yang Dinaiki Kaesang

"Penutupan program studi itu tidak hanya merugikan 80-an para mahasiswa PPDS lainnya. Namun juga masyarakat yang mesti panjang mengantre karena kelangkaan dokter di RS Karyadi," katanya.

Akhir-akhir ini, dia sering bertemu dengan Yan Wisnu, dan mengamatinya. Menurutnya, wajah dokter spesialis onkologi itu tampak lelah dan kurang tidur. Belum lagi setelah RSUP Dr Kariadi menangguhkan ptaktinya.

BACA JUGA: Ssst, Jokowi Titipkan Kelanjutan Proyek Ini kepada Prabowo

"Kepada saya, dia mengaku mengalami banyak sekali doxing dan perisakan di berbagai akun media sosial yang dia miliki. Hari-hari ini dia merasa didera rasa cemas dan panik, stres dan burn out," ujarnya.

Dia menyatakan bahwa Yan Wisnu tak akan menutup-nutupi dugaan perundungan yang dituduhkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Karena di matanya, sosok Yan Wisnu adalah sosok yang penuh integritas. Dia mengenalnya sebagai pria bersuara lirih, selalu ramah, tidak pernah meledak-ledak, sangat hati-hati dan terukur dalam berkata-kata.

"Sulit saya membayangkan dia rela untuk melindungi pelaku perundungan dan mengorbankan nama baiknya sendiri. Mengorbankan puluhan mahasiswa yang lain, dan terutama almamater Undip yang teramat dicintainya," tuturnya.

Dia mengatakan di balik langkah Dirut RSUP Dr Kariadi Agus Akhmadi menangguhkan praktik sementara Yan Wisnu, ada tekanan yang luar biasa dari Kemenkes.

Kali ini, dia menyamakan kasus pencopotan Dekan FK Universitas Airlangga (Unair) Budi Santoso karena menolak dokter asing masuk Indonesia beberapa waktu lalu.

"Di sini, saya segera teringat kasus yang menimpa Dekan Fakultas Kedokteran Unair yang diberhentikan oleh menteri karena berani kritis pada kebijakan pemerintah," katanya.(mcr5/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler