Pinjam Duit tak Dikasih, Menantu Bantai Mertua

Kamis, 09 Mei 2013 – 02:21 WIB
BIREUEN - Dendam membara berkecamuk di hati M Yani (48), membuat dirinya jadi nekat. Dia pun tega menghabisi nyawa mertua, Syarifah alias Nek Fah (75), hanya karena tak diberi pinjaman uang.

Dengan sadis tersangka terlebih dahulu merencanakan pembantaian tersebut, hingga berhasil melakukan eksekusi.

Motif pembunuhan keji ini diungkap Kasat Reskrim Polres Bireuen Iptu Benny Cahyadi, Rabu (8/5) siang kepada Metro Aceh (grup JPNN). Meski telah menetapkan M.Yani yang juga menantu korban sebagai tersangka, pihaknya terus menyelidiki apakah ada pelaku lainnya turut terlibat dalam perkara kemarin.

"Kasus itu motifnya dendam. Pelaku sempat tinggal di rumah korban, lalu dendam karena sering minta dan pinjam duit tidak diberi. Karenanya Yani selalu marah-marah dan mencaci mertuanya. Hal itu akhirnya diketahui anak Nek Fah, hingga dia tak lagi diizinkan menetap di rumah tersebut," kata Kasat.

Walaupun tak lagi tinggal di TKP, Yani masih tetap datang pinjam duit. Namun korban tak bergeming, hingga selalu diamuk dan diancam bunuh. Termasuk tindakan tersangka dengan cara memotong tali sapi, serta pernah menggoyang-goyangkan rumah si mertua.

"Dari hasil pemeriksaan kemarin, tiada rasa penyesalan di raut wajah tersangka. Kami menduga dia puas membantai si nenek," beber Iptu Benny.

Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang nenek ditemukan tewas mengenaskan. Mayatnya bersimbah darah tergeletak dalam kamar, dengan sejumlah luka terdapat di tubuhnya. Kejadian ini sontak membuat geger warga, di Dusun Blang Jeunieb, Bireuen, Senin (22/4) sore sekira pukul 16.00 WIB. Kuat dugaan korban jadi sasaran pembantaian OTK, yang sedang dalam penyelidikan petugas.

Adalah Syarifah (85) sudah tak bernyawa, ketika ditemukan Ramli bersama saudaranya, Alimudin dan seorang warga setempat. Perempuan yang berprofesi sebagai petani tersebut, sehari sebelumnya terlihat baik-baik saja.

Namun pada Senin sore, saat Ramli (45) pulang dari kebun, ia melihat pintu gubuk korban dalam kondisi terbuka. Karena curiga lantas mencoba untuk memanggil. Sayangnya tak terdapat jawaban, sehingga Ramli pun buru-buru menuju pemukiman warga guna memberitahukan hal mencurigakan tersebut.

Sementara itu, jenazahnya diboyong kembali dari Puskesmas Kota Makmur ke rumah duka keluarga di Gandapura. . Hasil autopsi jenazah memperlihatkan leher Syarifah mengalami luka gorok.

"Jenazah korban saat tiba di IGD sudah kaku. Diduga telah meninggal 12 jam. Kondisi leher ada dua bekas sayatan benda tajam. Sementara di tangannya masih ada empat cincin, dua cincin di jari manis dan dua cincin lagi di jari telunjuk. Termasuk ada uang jutaan rupiah yang tak hilang digasak pelaku. (rah)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merampok, Tiga ABG Dibekuk

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler