jpnn.com, JAKARTA - Di ranah aset digital seperti Bitcoin, proses pembaruan tidak dikelola oleh sebuah perusahaan, melainkan dilakukan secara terbuka oleh komunitas global pengembang.
Hal ini lantaran Bitcoin adalah software open-source.
BACA JUGA: Pintu Academy Soroti Pentingnya Analisis Sentimen Pasar dalam Strategi Investasi
Ketika pengembang ingin mengimplementasikan perubahan pada protokol Bitcoin yang terdesentralisasi, mereka memulai dengan membuat salinan kode program Bitcoin yang ada dan memodifikasinya.
Hasil modifikasi ini kemudian tersedia untuk diunduh sebagai versi baru, sementara versi lama masih tersedia.
BACA JUGA: Bersama Kementerian BUMN, SIG Hadirkan Sobat Aksi Ramadan
Pengguna, termasuk penambang dan node penuh, memiliki pilihan untuk tetap pada versi lama atau beralih ke versi baru. Proses ini disebut dengan 'fork'.
“Fork dibagi menjadi dua jenis utama: hard fork dan soft fork. Hard fork terjadi ketika perubahan yang dilakukan tidak kompatibel dengan versi sebelumnya, menghasilkan dua blockchain yang tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Sebaliknya, soft fork masih memungkinkan kompatibilitas dengan versi sebelumnya dan tidak menciptakan blockchain baru,” ujar Tim Pintu Academy.
BACA JUGA: Asuransi Jasindo Hadirkan Perlindungan Mudik Lebaran di Rumah & Perjalanan
"Soft fork memungkinkan transisi yang lebih halus tanpa memecah komunitas," imbuh tim Pintu Academy.
Dalam ekosistem Bitcoin, pengembang, penambang, dan node penuh memegang peranan krusial dalam pengambilan keputusan.
Pengembang berperan dalam pembaharuan kode, penambang mengamankan jaringan melalui proses penambangan, dan node penuh menyimpan sejarah transaksi lengkap.
Ketiganya harus mencapai kesepakatan sebelum perubahan dapat diterapkan.
Dikutip dari Pintu Academy, platform edukasi Aplikasi PINTU, salah satu keuntungan dari hard fork adalah pengguna yang memiliki cryptocurrency pada blockchain asli juga akan memiliki jumlah yang sama di blockchain baru.
Hal ini sering dilihat sebagai peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari koin gratis yang diterima selama fork.
Sebagai contoh, pada 1 Agustus 2017, Bitcoin mengalami hard fork yang menghasilkan Bitcoin Cash.
Investor yang memiliki Bitcoin pada saat itu secara otomatis menerima jumlah Bitcoin Cash yang setara, meskipun nilai kedua koin ini bisa sangat berbeda dari waktu ke waktu.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada