jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek mendorong sekolah untuk segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah yang masuk dalam PPKM level satu hingga tiga.
Tentunya, kegiatan PTM ini juga harus mengikuti Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Suami Jual Istri untuk Layani Begituan Bertiga, Katanya Senang
Berkaitan dengan hal ini, pionir STEAM dan sekolah interkultural Sampoerna Academy telah melakukan persiapan menyeluruh berkaitan protokol kesehatan ketat sesuai panduan pemerintah dan standar nasional-internasional, serta mengaplikasikan penggunaan teknologi terkini untuk mendukung proses pembelajaran lebih efektif dan optimal.
“Kami berkomitmen menciptakan lingkungan pembelajaran yang sehat, efektif, dan kondusif bagi seluruh siswa, guru,dan staf kami. Mengikuti peraturan otoritas daerah, maka Pembelajaran Tatap Muka Terbatas sudah kami mulai di lokasi kampus Sampoerna Academy Sentul, BSD, dan Surabaya,” ungkap Dr Mustafa Guvercin, School Director Sampoerna Academy.
BACA JUGA: Prajurit TNI Temukan 3 Karung di Perbatasan RI-Timor Leste, Isinya Bukan Narkoba
Dr Spesialis Anak Lucky Yogasatria Sp.A membagikan beberapa hal yang harus disiapkan bagi orang tua yang memilih mengikut sertakan anak dalam sekolah tatap muka.
”Mengikuti sekolah tatap muka memang perlu dipersiapkan dengan cukup matang, dimulai dengan kesiapan anak termasuk mengajarkan anak tentang kebiasaan baik di masa pandemi, seperti selalu menggunakan masker, cara mencuci tangan dengan benar, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan selalu memantau kesehatan anak di rumah. Jika anak menunjukkan gejala penyakit tertentu, biarkan anak tinggal di rumah dan tidak pergi ke sekolah,” katanya.
BACA JUGA: Lihatlah yang Dibawa Pelajar Ini Saat Uji Coba PTM, Bukan Buku, Sontoloyo
Selain itu, dr Lucky juga mengingatkan orang tua untuk mengajarkan anak memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang mereka konsumsi.
Ini termasuk anjuran untuk membawa bekal dari rumah dan tidak berbagi alat makan yang sama dengan orang lain, serta mengedukasi anak untuk tidak melakukan diskriminasi atau merendahkan orang lain yang sakit di masa pandemi Covid-19.
Kemudian, sebelum berangkat sekolah setiap anak perlu sarapan dengan gizi seimbang, dalam kondisi sehat, menggunakan masker dengan baik, membawa masker cadangan, tempat pembungkus untuk masker kotor, hand sanitizer, serta lengkapi vaksinasi anak, bukan hanya vaksinasi Covid-19 bagi anak di atas 12 tahun, namun juga vaksinasi sesuai rekomendasi IDAI 2020.
Selama seminggu terakhir, hybrid learning mulai dijalankan di tiga kampus Sampoerna Academy yang berlokasi di Sentul, BSD Tangerang, dan Surabaya.
Ketiga kampus ini telah mendapatkan perizinan untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dari pemerintah daerah dan dinas pendidikan terkait, sementara kampus Medan dan Jakarta masih menunggu arahan dan peraturan selanjutnya dari pemerintah setempat.
Sejalan dengan komitmen untuk terus memberikan pendidikan terbaik dalam lingkungan pembelajaran yang kondusif dan aman, Sampoerna Academy akan selalu mendukung kebijakan dan mengikuti seluruh aturan pemerintah serta dinas pendidikan dari setiap wilayah masing-masing kampus, terkait tata laksana pembelajaran tatap muka.
Salah satunya adalah jumlah siswa yang hadir langsung di sekolah, baik SD maupun SMP, hanya 25 persen - 35 persen dari total keseluruhan siswa atau kurang 50 persen dari jumlah siswa per kelas di setiap jenjang.
Selain itu, untuk memastikan seluruh proses pembelajaran berlangsung dengan aman dan efektif, seluruh guru Sampoerna Academy yang mengajar telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap serta melakukan SWAB PCR test maksimal 2x24 jam sebelum sekolah resmi dibuka.
Begitu juga dengan siswa yang akan menjalani Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dan masuk ke dalam kategori boleh menerima vaksin, telah memperoleh vaksinasi Covid-19.
Mengikuti sistem operasional sama, maka dipastikan seluruh kampus Sampoerna Academy telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standarisasi berlaku dan telah melewati proses inspeksi dan verifikasi dari agensi internasional SGS (Société Générale de Surveillance).
Sampoerna Academy juga melakukan langkah ekstra dengan menggunakan teknologi Ultra-Wide Band di seluruh lokasi kampus. Perangkat ini memberikan Real-Time Distance Alert yang membantu mengingatkan siswa untuk menjaga jarak aman (1.5 meter) selama berada di lingkungan sekolah, serta memiliki kemampuan Contact Tracing sehingga dapat memberikan informasi mengenai aktivitas interaksi yang terjadi antar pengguna. (rhs/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti