Pipa Gas Semarang-Cirebon Masih Belum Jelas

Jumat, 10 Oktober 2014 – 04:19 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pembangunan jaringan pipa gas transmisi di Indonesia mulai berjalan kembali. Setelah dimulainya proyek pipa gas Gresik-Semarang yang dilakukan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), kini pipa gas Semarang Cirebon menjadi perhatian. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pun mengaku masih mendiskusikan pilihan terbaik untuk proyek tersebut.

Direktur Gas BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan, saat ini proses diskusi masih macet. Hal tersebut karena PT Rekayasa Indonesia (Rekind), pemenangan lelang proyek pipa Semarang-Cirebon, masih ingin menjalankan proyek tersebut. Perusahaan tersebut mengusulkan skema kerjasama dengan BUMN lain untuk mendapatkan pendanaan.

BACA JUGA: BPJT Nyatakan Seluruh Jalan Tol Telah Lulus SPM

"BUMN lain itu bisa PT PGN (Perusahaan Gas Negara) atau PT Pertagas. Yang jelas memang terkait dengan industri ini. Nah, yang sudah diminta itu PT PGN. Tapi, mereka tidak mau kalau disuruh kerjasama. Sebab, kalau kerja sama harus membentuk anak perusahaan," ungkapnya di Jakarta kemarin (9/10).

Terkait sikap BPH, dia mengaku masih harus membuat beberapa pertimbangan. Menurutnya, ada tiga skema yang masih dipikirkan. Pertama, mencabut rekin sebagai pemenang lelang dan menunjuk PT PGN sebagai pelaksana proyek. Kedua, menyanggupi usulan PT Rekin untuk menggaet satu lagi BUMN sebagai partner. Terakhir, membuat konsorsium dari BUMN yang terlibat agar semua terfasilitasi.

BACA JUGA: Tarif Tol Jakarta-Cikampek Dinaikkan, GTO Diperbanyak

"Kami tentu tidak ingin sesama BUMN saling bersaing secara tidak sehat. Pak Dahlan (Menteri BUMN Dahlan Iskan, Red) kan sempat bilang daripada bertengkar lebih baik join. Tapi, praktek di lapangannya yang sulit. Ada regulator yang wajib mengatur itu," jelasnya.

Dia menjelaskan, proyek yang dilelang pada 2006 tersebut sebenarnya sudah memenuhi syarat. Saat itu, PT Rekin sudah mempunyai dana untuk membangun. Namun, dana tersebut tersedot oleh proyek lain sebelum pipa dibangun.

BACA JUGA: Garap Tambang Emas Gunung Pani, Siapkan Rp 1,8 T

"Salah satunya proyek lapangan Banyu Urip yang membuat rugi Rp 1,3 triliun. Karena itu, dia mencari partner untuk menyokong dana," terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertagas Hendra Jaya mengatakan, pihaknya sebenarnya berminat untuk menjadi salah satu investor proyek pipa gas Semarang-Cirebon. Namun, dia masih menunggu bagaimana keputusan regulator terkait proyek tersebut.

"Kalau disuruh masuk (proyek) kami akan lakukan. Tapi, ini kan sedang proses," terangnya.

Dia menegaskan, pihak perseroan pun sudah siap secara dana untuk mengerjakan proyek tersebut. Ditambah lagi, dia mempunyai pengalaman dalam pembangunan pipa gas transmisi. Salah satunya, proyek Arun Belawan yang saat ini sudah selesai konstruksinya.

"Kami juga baru saja meresmikan ground breaking proyek pipa gas Gresik Semarang. Kami perkirakan lama proyeknya mencapai 20 bulan. Sehingga, 2016 sudah siap beroperasi," tuturnya. (bil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketersediaan Kereta Jadi Kendala KAI Beli KA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler