CRISTIANO Ronaldo akan mendapat kawalan ketat dari pemain bertahan Spanyol dini hari nanti. Tapi, bukan dua rekannya di Real Madrid, Alvaro Arbeloa dan Sergio Ramos, yang mendapat tugas me-marking Ronaldo. Tugas itu diserahkan kepada Gerard Pique.
Pelatih Spanyol Vicente del Bosque tidak salah memilih Pique. Keduanya sudah sering bertemu dalam el clasico atau tercatat 15 kali dalam tiga musim terakhir di berbagai ajang. Rapor Pique pun cukup bagus dengan kebobolan hanya lima kali. Ketika Ronaldo mempersembahkan kemenangan pertamanya atas Barca dalam waktu normal di ajang Liga Primera di Nou Camp (21/4), Pique absen.
Pique juga mengenal dengan baik Ronaldo semasa keduanya masih membela raksasa Inggris Manchester United. Tidak hanya Ronaldo, winger Portugal lainnya Nani juga mantan kolega Pique di United. Pertemuan terakhir Pique dengan Nani di final Liga Champions 2011 pun berpihak kepada bek Barcelona tersebut.
"Saya mengenal dengan baik Cristiano maupun Nani semasa di United karena kami merupakan pemain yang masih belum fasih berbicara bahasa Inggris," kata Pique kepada Mundo Deportivo.
"Tapi, saya tidak akan bermain sendirian menghadapi mereka karena sepak bola adalah permainan kolektif," sambung pemain 25 tahun itu.
Pique optimistis Spanyol bisa meredam Portugal jika mempertahankan permainan seperti saat mengalahkan Prancis di perempat final. "Hanya, Cristiano dan Nani mungkin lebih berbahaya karena mereka lebih senang memainkan bola untuk melewati lawan dibandingkan (Franck) Ribery dan (Karim) Benzema yang lebih mencari ruang," jelas kekasih penyanyi Shakira tersebut.
Di sisi lain, Pique seakan memberi sinyal apabila pelatih Spanyol Vicente del Bosque mempersiapkan strategi lain meredam Portugal. Salah satunya adalah dengan memainkan striker Athletic Bilbao Fernando Llorente. "Dia kuat dalam bola udara dan bertarung seperti seekor singa," kata Pique di Twitter-nya.
"Dia bisa menjadi opsi setelah berlatih dengan sangat-sangat baik. Dia juga belum pernah dimainkan dan saya yakin dia akan mendapat kesempatan itu saat menghadapi Portugal," imbuhnya.
Dari Twitter pula, Pique menulis apabila Spanyol tidak akan lagi bermarkas di Gniewino, Polandia, seandainya lolos ke final. Spanyol memang harus berkorban waktu berjam-jam dan potensi kelelahan apabila bertahan di Gniewino mengingat final dimainkan di Kiev, Ukraina. (dns/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Italia Janji Main Cantik
Redaktur : Tim Redaksi