jpnn.com, PALEMBANG - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyampaikan pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan III 2023 tumbuh 5,08 persen (yoy).
Angka tersebut menurut Fatoni lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,94 persen.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan Ekstrem di Sumsel jadi 1,29 Persen, Agus Fatoni: Ini Berkat Kerja Keras
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Agus Fatoni dalam paparannya pada acara bertajuk 'Refleksi Capaian Kinerja Pembangunan Provinsi Sumsel Tahun 2024 yang berlangsung di Griya Agung Palembang, Minggu (31/12).
"Pada triwulan ketiga tahun 2023, Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Sumsel masuk tertinggi di Pulau Sumatra dan berada di peringkat kesembilan secara nasional," kata Fatoni dalam keterangannya, Selasa (2/1).
Menurut Fatoni, capaian ini tentunya berkat kerja sama semua pihak di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel), serta pemerintah kabupaten dan kota.
BACA JUGA: Pj Gubernur Agus Fatoni Pimpin Deklarasi Netralitas ASN se-Sumsel, Simak Pesannya
Bukan itu saja, lanjut Fatoni, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumsel 2023 mencapai 73,18 poin atau kategori tinggi.
Angka tersebut telah mencapai target tahun 2023, yakni 73,09 poin.
BACA JUGA: Di Hadapan Mendagri, Pj Gubernur Agus Fatoni Paparkan Capaian Program Pemprov Sumsel
Begitu juga dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumsel pada Agustus 2023 mencapai 4,11 persen atau telah mencapai target pada kisaran 3,06-4,22 persen.
"Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi Sumsel ditopang oleh kinerja sektor pertambangan, sedangkan dari sisi pengeluaran ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi," papar Fatoni.
Tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dengan positif, capaian lainnya juga diraih Provinsi Sumsel, di antaranya tingkat kemiskinan pada Maret 2023 turun menjadi 11,78 persen atau telah mencapai target 2023 pada kisaran 11,59-12,66 persen.
Demikian juga halnya dengan tingkat kemiskinan ekstrem Sumsel pada Maret 2023 menurun menjadi 1,29 persen atau turun 1,89 persen dari September 2022 sebesar 3,19 persen.
Fatoni juga menyebutkan inflasi Sumsel sampai November 2023 sebesar 3,52 persen.
"Hingga akhir 2023 akan tetap terjaga pada kisaran dua hingga empat persen,” sebutnya.
Soal stunting, Fatoni menyebut prevalensi Balita stunting Sumsel pada 2022 menurun signifikan menjadi 18 6 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 24,80 persen.
Hal itu juga diikuti dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) Program Jaminan Kesehatan Sumsel telah mencapai 8.550.306 jiwa atau sebesar 97,70 persen pada Desember 2023.
“Capaian lainnya yang tidak kalah penting adalah kondisi jalan mantap Sumsel hingga akhir tahun 2023 mencapai 88,15 persen atau 1.568,43 kilometer,” terangnya.
Fatoni juga memaparkan capaian pembangunan program kerja unggulan Provinsi Sumsel dalam kurun Oktober hingga Desember 2023 yang meliputi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), pengendalian inflasi, penurunan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem, dan dukungan pelaksanaan Pemilu 2024.
Sementara itu, total penghargaan yang diterimanya sejak dilantik menjadi Pj Gubernur Sumsel pada Oktober hingga Desember 2023 berjumlah 9 penghargaan.
Semua capaian yang telah diraih oleh Pemprov Sumsel, lanjut dia, merupakan hasil kerja kolaborasi dan sinergi dari semua pihak ikut melakukan pembangunan di daerah ini.
"Capaian-capaian yang sudah diraih Sumsel ini tentu atas kerja sama kita semua, capaian ini tidak bisa kita diraih kalau kita bekerja sendiri maka kebersamaan dan kolaborasi ini akan terus kita lakukan di masa-masa yang akan datang," tegasnya.
Turut hadir pada acara tersebut, antara lain para asisten, kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumsel, para ketua organisasi profesi, akademisi, tokoh agama dan tokoh masyarakat penting lainnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi