jpnn.com - SEMARANG - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengapresiasi keberadaan Toko Pangaman Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa Kita) di Kompleks Pasar Kanjengan Kauman, Kota Semarang.
Toko yang merupakan program inovasi dari Pemerintah Kota Semarang dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah itu dianggap mampu memangkas distribusi pangan dari produsen ke konsumen.
BACA JUGA: Durasi Pandemi Covid-19 dan Tata Kelola Distribusi Pangan
Program itu diresmikan langsung oleh Nana Sudjana, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra, Rabu (15/11).
Sesuai dengan namanya, toko tersebut didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok masyarakat, utamanya beras, dengan harga yang lebih murah dari pasaran.
BACA JUGA: Tekan Inflasi, Pemprov Jateng Tingkatkan Operasi Pasar
Dalam mengeoperasikan toko ini, Pemkot Semarang berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Lumpang Semar Sejahtera Semarang, BUMP Wijaya Kusuma Pangan Mandiri Cilacap, dan BUMP Sukoharjo Makmur Pangan Sejahtera.
Nana Sudjana mengatakan Kabupaten Cilacap maupun Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah lumbung padi.
BACA JUGA: Pemain Asal Jateng Berlaga di Piala Dunia U-17, Nana Sudjana Beri Dukungan Langsung ke Stadion GBT
Atas inisiatif Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, kedua daerah tersebut akan memberikan pasokan beras ke Kota Semarang.
Nana menilai keberadaan toko Pandawa Kita menjadi salah satu cara memotong panjangnya rantai distribusi. Sebab, toko tersebut langsung menerima pasokan langsung dari petani.
Selama ini, lanjut dia, panjangnya rantai distribusi menyebabkan tingginya harga komoditas di tingkat konsumen.
Dengan dipangkas rantai distribusinya, harga komoditas pun akan makin rendah.
Nana berharap kerja sama ini akan berkelanjutan dan makin dikembangkan.
"Komoditasnya tidak hanya di beras, tetapi juga komoditas bahan pokok yang lainnya, seperti cabai, bawang, gula,” kata Nana. Sudjana.
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Foto: Humas Pemprov Jateng.
Program itu dinilai sebagai salah satu upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID untuk menstabilkan harga di pasaran.
Hevearita mengatakan Toko Pandawa Kita membuka peluang bagi BUMP lain untuk berkolaborasi memasok komoditas selain beras.
Pihaknya berharap ke depan inovasi Pandawa Kita bisa menjadi embrio bagi terwujudnya food station.
Dia mengatakan baik Pasar Johar maupun di Pasar Kanjengan ini masih luas, sehingga bisa digunakan sebagai food station.
“Jadi, nanti mungkin bisa terkelompok, beras sendiri, bawang sendiri, cabai sendiri, sehingga menjadi besar. Ini akan menjadi penyangga, khususnya Jateng," kata dia.
Sementara, Rahmat Dwi Saputra berharap keberadaan toko ini menjadi market price reference.
Harga di luar toko Pandawa Kita nanti diharapkan bisa mengikuti harga yang ditetapkan toko Pandawa Kita. (jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com