Pj Gubernur Sumsel Bersama Mentan Amran Tinjau Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Banyuasin

Sabtu, 02 Maret 2024 – 13:27 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat meninjau pelaksanaan kegiatan upsus optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Banyuasin, Jumat (1/3). Foto: Dokumentasi Humas Pemprov Sumsel

jpnn.com, BANYU ASIN - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau pelaksanaan upaya khusus (upsus) optimalisasi lahan rawa di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Jumat (1/3).

Dalam kunjungan kerja kali ini, keduanya melihat dari dekat aktivitas tabur benih padi yang dilakukan petani di lahan sawah seluas 22 ribu hektare.

BACA JUGA: Pj Gubernur Agus Fatoni Dorong Pusat Pelayanan Umum di Sumsel Segera Terapkan e-BLUD

Selain itu, Pj Gubernur Agus Fatoni dan Mentan Amran juga memberi bantuan benih kepada petani untuk tiga bulan pertama tahun 2024.

Melalui kesempatan ini, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni berterima kasih kepada Mentan Amran yang telah menjadikan Provinsi Sumsel sebagai lokasi program kegiatan nasional.

BACA JUGA: Kendalikan Inflasi, Pj Gubernur Fatoni Meluncurkan GSMP Goes to School and Office

Bahkan, Provinsi Sumsel mendapatkan kurang lebih 100 ribu hektare perluasan lahan pada semester pertama, dan 100 ribu hektare selanjutnya pada semester kedua.

“Kami siap untuk menyukseskan program itu. Kami juga akan mengoptimalkan penggarapan lahan yang dikembangkan di Sumsel ini,” ujar Fatoni.

BACA JUGA: Didampingi Tyas Fatoni, Ketum TP PKK Tri Tito Karnavian Kunjungi Museum Al-Qur’an Al-Akbar

Fatoni menyebut produksi padi Sumsel mengalami peningkatan, di mana produksi padi pada tahun 2023 sebesar 2.832,77 ribu ton gabah kering giling (GKG) meningkat sebanyak 57,70 ribu ton GKG atau 2,08 persen dibandingkan produksi padi pada tahun 2022 yang sebesar 2.775,07 ton GKG.

"Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1.626,74 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 33,14 ribu ton atau 2,08 persen dibandingkan produksi beras pada tahun 2022 yang sebesar 1.593,60 ton,” terangnya.

Fatoni optimistis dengan perhatian yang diberikan Mentan Amran melalui program Upsus Optimalisasi Lahan Rawa 2024, ke depannya Sumsel akan menjadi lumbung padi dikarenakan memiliki produksi terbesar di Indonesia.

“Kami mohon berkenan Bapak Menteri memberikan arahan kepada kami menambah semangat bagi kami dan juga sekaligus menambah perjuangan kami untuk terus sukses di bidang pertanian,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran mengungkapkan pemerintah akan menambah kuota pupuk menjadi 9,5 juta ton dari anggaran 2024.

Penambahan kuota pupuk tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani yang selama ini kerap terkendala.

"Insyaallah petani tidak usah lagi risau dan khawatir tentang pupuk, Pak Presiden sudah memenuhi kebutuhan petani seperti tahun 2014-2018 juga kuantum pupuk 9,55 juta ton,” tandasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam mengatakan daerahnya menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang masuk sepuluh besar daerah penghasil beras terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, besar harapan pemerintah pusat agar Pemkab Banyuasin mampu meningkatkan lagi produksi beras.

“Bahkan menjadi satu-satunya di Pulau Sumatera dengan produksi sawah Banyuasin tahun 2022 (BPS), produksi GKG 895.260 ton, produksi beras 514.108 ton, luas tanam 228.709 hektare, luas panen 177.558 hektare, luas baku sawah sementara data ATR BPN 194.240,13 hektare,” jelas Rustam.

Sebagai informasi, kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024 di Sumsel pada semester satu ditargetkan mencapai 98 ribu hektare dengan lokasi yang terbagi atas Kabupaten Banyuasin 22 ribu hektare, saat ini sudah diolah 4.400 hektare dengan rata-rata produksi 5,1 ton per hektare padi IP 100 dan IP 200.

Kegiatan ini, meliputi rehabilitasi saluran, pembangunan saluran irigasi, pembangunan pintu air, penggunaan pompa dan kegiatan olah tanah.

Selain di Kabupaten Banyuasin, program ini juga dialokasikan di Kabupaten OKI sebesar 65 ribu hektare dengan rata-rata produksi 5,7 ton per hektare dan benih IP150-200.

Selanjutnya, Kabupaten Muara Enim dengan luas alokasi 2.400 hektare dengan jumlah produksi 4,3 ton per hektare.

Kemudian, Kabupaten Ogan Ilir dengan alokasi oplah rawa 400 hektare, produksi 2-3,5 per hektare dan Kabupaten OKU Timur alokasi oplah rawa 5 ribu hektare dengan produksi 3-5 ton per hektare.

Turut mendampingi Mentan Amran, di antaranya Kepala Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana BNPB Pusat Jarwansyah, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Dida Gardera, Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia dan pejabat penting lainnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler