Pj Wali Kota Bandung Sebut Jajang Safaat Pahlawan Demokrasi

Sabtu, 17 Februari 2024 – 20:20 WIB
Penjabat Wali Kota Bandung saat memberikan keterangan kepada awak media seusai melayat ke rumah duka ketua KPPS Jajang Safaat di Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Sabtu (17/2/2024). Foto: ANTARA/HO-Pemkot Bandung

jpnn.com, BANDUNG - Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyebut Jajang Safaat petugas KPPS yang meninggal dunia setelah bertugas sebagai pahlawan demokrasi.

"Almarhum Jajang Safaat tentunya menjadi pahlawan demokrasi, beliau sangat bertanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya,” kata Wali Kota Bandung di Bandung, Sabtu, seusai melayat ke rumah almarhum Jajang Safaat yang meninggal Jumat kemarin karena kelelahan seusai melaksanakan tugas.

BACA JUGA: Pelaku Pembacokan Ketua KPPS di Palembang Ditangkap, Apa Motifnya?

Ia menyampaikan, Jajang yang menjadi Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung itu adalah sosok yang turut mensukseskan Pemilu yang sangat penting bagi demokrasi dan kepemimpinan bangsa.

"Kami kehilangan salah satu warga terbaik Kota Bandung. Jasa almarhum Jajang Safaat kepada demokrasi kita sangat besar," kata dia.

BACA JUGA: Emosi Petugas Linmas Pembacok Ketua KPPS di Palembang

Lebih lanjut, Bambang memastikan Pemerintah Kota Bandung akan menanggung seluruh biaya pelayanan kesehatan kepada Jajang sebelum wafat.

Adapun almarhum diketahui sempat dilarikan ke Rumah Sakit Al-Islam Bandung untuk dilakukan perawatan intensif sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia karena kondisi yang semakin menurun.

BACA JUGA: Honor Petugas KPPS Dibawa Kabur, Sisanya Tinggal Rp 17 Juta

“Pemerintah kota turut bertanggung jawab salah satu diantaranya adalah bagaimana mengupayakan biaya pengobatannya selama beliau masuk rumah sakit itu semuanya bisa ditanggung,” kata Bambang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengungkapkan almarhum meninggal dunia akibat kelelahan dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilihan umum.?

????“Penyebabnya terutama itu kelelahan yang sangat luar biasa jadi ketika dibawa ke rumah sakit pun sebenarnya kondisinya sudah kurang bagus,” kata dia.

Ia menambahkan, pada saat sebelum pelaksanaan pemungutan maupun penghitungan suara, Jajang sudah mengeluhkan kondisi badannya yang kurang sehat kepada keluarganya. Sehingga kondisinya terus memburuk hingga dinyatakan meninggal dunia.

“Almarhum begadang dari Rabu sampai Kamis, kemudian shubuh-shubuh itu tetap harus ke kelurahan karena ada berkas yang harus tanda tangan, tentu saja kondisi badannya jadi tambah memburuk,” katanya.

Atas kejadian ini, lanjut Anhar, dirinya telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala Puskesmas di Kota Bandung untuk memastikan kesehatan petugas KPPS pascabertugas usai pemilu berlangsung.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler