"Pelatihan jarak jauh (PJJ) ini menekankan pada belajar mandiri yang terorganisir dan tidak terbatas oleh jarak, ruang dan waktu dengan menggunakan internet atau online. Proses pembelajaran dikelola dalam sebuah Learning Management System, yang digunakan adalah Modular Object Oriented Dynamic Learning Environtment," jelas Kepala Pusdiklat Aparatur Kemenkes Drs Sulistiono, SKM, MSc di gedung Kemenkes, kemarin (14/9).
Sulistiono memaparkan, sistem PJJ dirancang sebagai kegiatan diklat non klasikal yang menekankan pada belajar mandiri yang terorganisir secara sistematik. PJJ juga tidak terbatas oleh jarak ruang dan waktu karena menggunakan internet online sebagai media komunikasi antara tutor dan peserta pelatihan.
Sulistiono menuturkan ada banyak keuntungan dari sistem PJJ. Salah satunye menghemat biaya anggaran. "Kalau semua peserta harus ke Jakarta maka perlu mengeluarkan biaya besar untuk transportasi dan akomodasi,"jelasnya.
Di samping efisiensi biaya, lanjut dia, PJJ juga memungkinkan menjaring pesert pelatihan lebih banyak ketimbang diklat konvesional pada umumnya. "Biasanya diklat hanya untuk 30 orang. Tapi dengan metode ini kita bisa menjaring sampai 140 orang,"jelasnya.
Ide pelatihan jarak jauh ini tersebut, kata dia, muncul dari banyaknya keluhan petugas kesehatan di beberapa propinsi yang tidak bisa ikut pelatihan di pusat. Persoalan geografis di Indonesia memang menjadi penghambat dalam hal ini. Di sisi lain, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia di sejumlah daerah. "Karena itu, antusiasme terhadap terobosan baru ini terbilang tinggi,"kata dia.
Sebagai permulaan, PJJ diberikan pada asisten epidemiologi di lapangan. Sebab, mereka adalah pihak yang langsung terjun ke lapangan untuk memantau dan mengevaluasi. Untuk pilot project, PJJ akan diikuti 140 peserta dari 7 propinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
Terkait waku pelatihan, PJJ akan dilaksanakan pada September hingga November mendatang untuk pelatihan dalam hal meningkatkan pengetahuan. Sementara tahap kedua akan digelar dalam enam hari pada mnggu pertama dan kedua bulan Desember untuk meningkatkan keterampilan peserta. (Ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Selidiki Kaburnya Dua Tahanan
Redaktur : Tim Redaksi