PKB Bakal Tradisikan Haul Gus Dur Berdasar Kalender Hijriah

Minggu, 22 Agustus 2021 – 22:34 WIB
Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar berbicara pada Haul ke-12 Gus Dur, Minggu (22/8). Foto: YouTube/DPP PKB

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Haul ke-12 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Minggu (22/8) malam.

Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu sengaja menggelar haul Gus Dur pada bulan Muharam untuk menyemarakkan warisan pemikiran kiai yang juga Presiden ke-4 RI itu.

BACA JUGA: Perihal Peringatan Imlek, Restu Hapsari: Semua Berkat Gus Dur dan Megawati

Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009. Muhaimin menyebut tanggal itu bertepatan dengan 14 Muharam 1431 Hijriah.

Cak Imin -panggilan akrabnya- menyatakan dahulu PKB menggelar haul Gus Dur berdasar kalender masehi. Namun, kini PKB menggelar acara itu pada bulan Muharam.

BACA JUGA: Gubernur Khofifah Ungkap Wasiat Gus Dur: The Humanist Died Here

"Ini untuk mencari berkah, biar tambah ramai juga, supaya dalam satu tahun bisa meramaikan, mengingat, meneledan, meniru jejak-jekak pemikiran Gus Dur," ujar Muhaimin yang menyampaikan kata sambutannya secara virtual dari Denanyar, Jombang.

Wakil ketua DPR RI itu menuturkan Gus Dur telah meninggalkan warisan penting bagi PKB maupun Indonesia. "Kita bersyukur memperoleh warisan dari Gus Dur untuk memuliakan Islam, umat manusia," kata Cak Imin.

BACA JUGA: Rizal Ramli: Gus Dur Jatuh, Hal Itu Tidak Berlanjut Lagi sampai Sekarang

Sejumlah tokoh kondang dihadirkan pada haul itu, antara lain, Menko Polhukam Moh Mahfud MD, akademisi Nadirsyah Hosen, dan Presiden Jancukers Sudjiwo Tejo.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah KH M Yusuf Chudlori yang memandu acara itu mengatakan haul di kampung-kampung dan pesantren lebih lazim digelar berdasar penanggalan Hijriah.

"Sesuai keinginan ketua umum kita, Pak Muhaimin Iskandar, PKB akan mentradisikan haul Gus Dur pada 14 Muharam," kata kiai muda yang beken disapa dengan panggulan Gus Yusuf itu.

Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Magelang, itu menyebut Gus Dur meninggalkan inspirasi luar biasa. Menurut Gus Yusuf, pada masa pandemi ini hal yang paling dirindukan dari Gus Dur ialah humornya.

"Kalau Gus Dur masih sugeng (bahasa Jawa halus untuk kata hidup, red), kira-kira apakah kersa ngagem (mau mengenakan) masker. Indonesia saat ini darurat humor, hampir tidak ada yang tersenyum lagi," kata Gus Yusuf.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus AMI Membagi Manakib Gus Dur dalam Tiga Episode


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler