jpnn.com - JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid, menilai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, sebaiknya menolak usulan internal partai yang memintanya maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres Juli mendatang.
"Ssebagai partai yang sebelumnya telah menggadang beberapa tokoh seperti Mahfud MD dan Rhoma Irama, lebih etis jika Muhaimin meminta pendapat kedua tokoh tersebut dan para kiai, seperti KH Hasyim Muzadi, KH Ma'ruf Amin, yang selama ini membantu mengembalikan nahdliyin kembali membesarkan PKB," ujarnya di Jalan Bangka Raya Jakarta Selatan, Minggu (13/04).
BACA JUGA: Alat Vital Caleg Stres Bisa tak Bangun
Sholahuddin Wahid menilai, PKB sebaiknya tidak melakukan koalisi dengan partai manapun, jika tidak bisa mengusung salah satu figur yang sudah mereka kampanyekan sebagai kandidat capres pada kampanye menjelang Pileg lalu.
"Kalau gak bisa mengusung salah satu di antara Mahfud atau Rhoma, ya ngapain koalisi. Lebih baik memimpin koalisi Partai papan tengah, karena secara otomatis lebih berpeluang mengusung (capres) sendiri," paparnya.
BACA JUGA: Ical Harus Legowo Relakan Tokoh Golkar Dipinang Partai Lain
Gus Sholah secara pribadi mendukung PKB mengusung Mahfud MD baik sebagai capres maupun cawapres. Ia menilai Mahfud merupakan sosok tepat untuk menata atau memerbaiki kondisi bangsa yang tengah karut marut di bidang penegakan hukum.
"Masalah yang lain seperti ekonomi memang krusial juga, tapi kompleksitas persoalan bangsa ini bermuara dari lemahnya penegakan hukum. Karena itu saya lebih cenderung mendukung Pak Mahfud diusung, entah sebagai capres maupun sebagai cawapres," ujarnya. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Peserta UN Tertua Berusia 51 Tahun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambangi Pimpinan Parpol, Jokowi Dinilai Terlalu Ambisius
Redaktur : Tim Redaksi