jpnn.com, BANDUNG - Pandemi Covid-19 telah banyak memunculkan dampak negatif bagi semua sektor kehidupan di Tanah Air.
Untuk bangkit dari pandemi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meluncurkan Aksi Melayani Indonesia (AMI) untuk mempercepat proses kebangkitan bangsa baik di sektor sosial, ekonomi, dan budaya.
BACA JUGA: Politikus PKB Soroti Kinerja Pemadam Kebakaran
“Saya sepakat dengan pandangan jika kondisi sulit masa pandemi harus menjadi momentum kita dalam melakukan berbagai perubahan. Masa sulit ini dialami oleh semua bangsa di dunia mengubah tatanan global sehingga saat ini semua negara sama-sama di titik nol. Maka siapa yang paling cepat dalam melakukan perubahan maka dialah yang akan jadi pemenang di masa depan,” ujar Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam acara Launching Aksi Melayani Indonesia Road To 2024 di Bandung, Minggu (28/3/2021).
Gus Ami-panggilan akrab Abdul Muhaimin Iskandar-menjelaskan perubahan di Indonesia saat ini memang harus segera dilakukan. Perubahan itu meliputi cara pandang dan arah pembangunan hingga tata kelola pemerintahan.
BACA JUGA: Muhaimin Ajak Pemimpin Dunia Bikin Langkah Strategis Tanggulangi Kemiskinan Akibat Pandemi
“Demokrasi yang kita perjuangkan sejak 98’ merupakan upaya untuk menyelaraskan keinginan rakyat dengan kebijakan pemerintah. Begitu simple. Tetapi hal itu sulit terwujud karena dibutuhkan komitmen besar bagi para pemimpin untuk mewujudkannya,” kata Gus Ami.
Dia menegaskan jika PKB sebagai partai politik mempunyai peluang besar dalam memimpin perubahan di Tanah Air. PKB mempunyai modal lengkap mulai dari idelogi, perangkat nilai, sumber daya manusia hingga pengalaman melewati pahit getirnya sejarah perjuangan.
BACA JUGA: Cak Imin Berharap Menteri Nadiem Tidak Terkena Reshuffle
“Berbagai modal tersebut mungkin juga dimiliki oleh kekuatan politik lain. Namun saya yakin kita punya nilai lebih yakni konsistensi dalam merealisasikan modal-modal tersebut di lapangan,” katanya.
Gus Ami mengatakan konsistensi tersebut bisa terjadi karena PKB dalam melakukan perubahan tidak hanya didorong oleh realitas sosial semata tetapi juga bersumber pada kaidah-kaidah fiqh. Dengan demikian keyakinan dalam merealisasikan perubahan merupakan bagian dari upaya menerapkan nilai-nilai agama. Hal ini tentunya memberikan daya dorong lebih dibandingkan jika hanya mendasarkan pada motivasi kepentingan politik sesaat.
“Kita meyakini gerakan Islam ahlus sunah wal jamaah yang telah disistimatisasikan oleh Syaikhona Cholil akan selalu menjadi insipirasi dalam upaya melakukan perubahan untuk menciptakan kehidupan lebih baik di Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Ami memberikan apresiasi atas kinerja DPW PKB Jawa Barat yang konsisten dalam melakukan perubahan, melakukan inovasi, dan peningkatan sumber daya kader-kader partai.
Menurutnya, inovasi dan pembaharuan langkah itu, menjadi modal besar dalam meraih kemenangan pada Pemilu 2004.
“Jawa Barat merupakan barometer. Jika PKB Jawa Barat menang, maka bisa dipastikan PKB di tingkat nasional juga akan menang,” katanya.
Sementara itu Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda menyatakan jika dalam masa tiga tahun menjelang Pemilu 2024 pihaknya terus melakukan konsolidasi untuk memenangkan hati rakyat. PKB Jawa Barat akan terus menegaskan politik kehadiran dengan terus memberikan aksi nyata dalam melayani masyarakat.
“Kami terus melakukan konsilidasi dengan merekrut 500.000 kader inti dan memastikan alur kinerja struktur partai dari tingkat wilayah hingga anak ranting di tingkat RT di seluruh Jawa Barat,” katanya.
Huda mengatakan PKB Jawa Barat menargetkan akan mendapatkan 4 juta suara dalam Pemilu 2024. Target tersebut diterjemahkan dalam rencana strategis dan rencana kerja yang harus dilakukan oleh struktur partai di semua tingkatan.
PKB Jawa Barat juga terus membangun solidaritas dan kesukarelawanan dengan melakukan pendampingan dan advokasi terhadap berbagai persoalan masyarakat di akar rumput.
“Kami meminta semua anggota PKB Jabar melakukan tarekatan politik dengan terjun langsung mendampingi masyarakat yang saat ini menghadapi beban berat sebagai dampak pandemi,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich