PKB Minta Koalisi Jangan Gemuk

Selasa, 29 Juli 2014 – 06:33 WIB

JAKARTA - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar punya tips agar pemerintahan kedepan efektif. Meski mensyaratkan tambahan kekuatan dalam barisan parpol pendukung pemerintahan, jumlahnya tetap tidak perlu terlampau besar.
       
Menurut dia, koalisi yang terlalu gemuk justru akan tidak efektif. "Saya sarankan terbuka dan terbatas, jangan banyak-banyak, kalau gemuk justru akan tidak efektif," tegas Muhaimin usai silaturahim di kediaman Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, di Jl. Teuku Umar, Jakarta, Senin (28/7).
       
Menurut dia, koalisi ideal di parlemen cukup 50 persen plus satu. Dengan cakupan koalisi yang terbatas itu maka pengelolaannya juga akan relatif lebih mudah. "Meski demikian, semuanya tergantung presiden dan wakil presiden," tandasnya.
       
Saat ini, pasangan Jokowi-JK didukung oleh empat parpol di parlemen. Mereka adalah PDIP (109 kursi), Partai Nasdem (35 kursi), PKB (47 kursi), dan Partai Hanura (16 kursi). Jika ditotal, kekuatan parpol di belakang Jokowi-JK adalah 207 kursi. Atau, sebesar 39,97 persen dari total 560 kursi yang ada.
       
Dengan kondisi tersebut, dia mengusulkan agar Jokowi-JK merangkul kekuatan politik lain yang selama ini masih berada di seberang. Yaitu, satu atau dua parpol pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Pokoknya lima puluh plus satu, baru kita tenang," tandasnya.
       
Di luar koalisi Jokowi-JK, duet Prabowo-Hatta saat ini didukung oleh lima parpol utama di parlemen. Mereka adalah Partai Gerindra (73 kursi), Partai Golkar (91 kursi), PAN (49 kursi), PPP (39 kursi), dan PKS (40 kursi). Total berjumlah 292 kursi atau sekitar 52,14 persen.
       
Kekuatan tersebut bisa bertambah besar jika disokong pula oleh Partai Demokrat yang memiliki 61 kursi (10,89 persen) di parlemen. Selama ini, meski secara kelembagaan masih mengambil posisi netral, mayoritas elit di partai besutan SBY memiliki kecenderungan lebih merapat ke Prabowo-Hatta.
      
Lalu, siapa yang perlu ditarik? Meski tidak membantah kalau sedang ada komunikasi dengan sejumlah partai, Muhaimin belum mau menyebutkannya. "Prabowo pun bisa ikut bergabung, saya hanya mengusulkan," ujarnya. (dyn)

BACA JUGA: Istri Muda Bekas Presiden PKS juga ke Rutan KPK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Penyebab Akil Kesal dengan KPK hingga Gebrak Meja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler