jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan peringatan Isra Miraj harus dimaknai sebagai momentum hijrah bidang politik di Tanah Air. Dari biasanya ribut-ribut, ke depan harus saling menopang dan mendukung.
“Contoh, Golkar dan PAN mau dukung pemerintah, masuk ke kabinet tidak apa-apa. Tapi jangan ambil jatah PKB,” kata Cak Imin, sapaan Muhaimin beseloroh.
BACA JUGA: Cak Imin: Insya Allah Langit Terbuka
Itu disampaikan Cak Imin menjawab wartawan saat konferensi pers di kediamannya, Jumat (6/5) terkait memaknai Isra Miraj dalam konteks politik nasional.
“Kalau (Golkar-PAN) mau dapat jatah menteri, masih banyak pos menteri non parpol yang bisa diisi,” tukasnya lagi.
BACA JUGA: Nusantara Mengaji, 2 Juta Orang Bakal Khatamkan Alquran
Soal dukungan Golkar dan PAN ke pemerintah akan menggusur sejumlah menteri PKB, Cak Imin menjawab diplomatis. Menurutnya, menteri-menteri dari partainya selama ini tidak neko-neko.
“Pak Jokowi tahu PKB gak neko-neko. Orang PKB disebut nakal tidak pernah nakal. Masa begini Pak Jokowi nggak paham. Saya optimis tidak ada perubahan dalam komposisi yang ada," jelasnya.
BACA JUGA: Nih! Ancaman KPK untuk Munaslub Golkar
Namun demikian, karena masalah reshuffle kewenangan penuh presiden, Cak Imin menyatakan akan mendukung apapun yang diputuskan oleh Presiden Joko Widodo.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rambe: KPK Tidak Melarang
Redaktur : Tim Redaksi