jpnn.com - JAKARTA - Gagasan agar para partai politik (parpol) Islam bersatu dalam koalisi Poros Tengah pada Pemilu 2014 dianggap mustahil. Namun, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengapresiasi apabila ada pihak yang ingin menghidupkan kembali koalisi tersebut.
"Ya, kalau ada yang mencoba menghidupkan kembali ya tidak apa, tidak ada masalah," kata politisi PKB Marwan Jafar saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2).
BACA JUGA: Ceroboh, Sekretaris KPU dan Bawaslu Bisa Disanksi
Marwan mengingatkan, pembentukan kembali Poros Tengah bakal sulit. Apalagi, sambungnya, hingga saat ini belum ada pembicaraan serius mengenai hal tersebut.
"Tidak pernah ada pembicaraan secara serius. Kumpul-kumpul saja, mungkin barangkali konsentrasinya pada pileg (pemilu legislatif)," ungkapnya.
BACA JUGA: PDIP Tolak Kada Dipilih DPRD
Jika sampai terjadi koalisi parpol Islam, Marwan berharap sifatnya permanen dan mengikat. Menurutnya, harus ada sistem reward and punishment yang jelas untuk para parpol koalisi.
Ia tak ingin koalisi yang terbentuk seperti koalisi pendukung pemerintahan SBY atau Setgab yang tidak jelas aturan mainnya.
BACA JUGA: Tak Ada yang Dicoret, Konvensi Tetap Sesuai Aturan
"Sekarang ini tidak ada reward punishment, pokoknya nakal saja boleh sekarang ini. Artinya, itu tidak jelas standing politiknya, mana koalisi, mana oposisi," papar Ketua Fraksi PKB di DPR RI ini.
Untuk diketahui, Poros Tengah adalah koalisi parpol Islam yang terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Umat (PKU), dan Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Pada pemilu 1999, koalisi ini berhasil mengantarkan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden RI melalui pemilihan di MPR RI. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Saksi Masih Polemik, Mendagri Ogah Terbitkan Rekomendasi
Redaktur : Tim Redaksi