JAKARTA - Perseteruan internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan salah satu anggota fraksinya, Lily Wahid, sepertinya telah mencapai puncaknyaMenyusul upaya recall yang dilakukan pihak DPP, kemarin, adik kandung mantan presiden Abdurrahman Wahid ini dilaporkan ke Mabes Polri.
“Kami tidak punya cara lain, sikap bu Lily sebagai anggota partai sudah keterlaluan
BACA JUGA: Kemenakertrans Yakin Tak Ada Staf Khusus Muhaimin Terlibat Suap
Bu Lily Wahid kami laporkan terkait fitnah dan pencemaran nama baik DPP dan ketua umum kami,” kata Ketua Lembaga bantuan Hukum dan HAM (Lakum HAM) DPP PKB, Anwar Rahman usai melapor di Bareskrim Mabes Polri, kemarin (11/9).Anwar menjelaskan, fitnah dan pencemaran nama baik yang dilakukan Lily adalah terkait kasus suap Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang tengah ditangani KPK
Dengan keterangannya tersebut, Lily bahkan berusaha meyakinkan publik dengan mengatakan bahwa sebagian aliran dana juga digunakan untuk membeli dan membangun kantor DPP PKB yang baru di Jalan Raden Saleh 9 Jakarta Pusat.
“Bu Lily terang benderang sempat mengatakan di depan media kalau aliran suap Kemenakertrans ada yang mengalir ke PKB untuk pembangunan kantor, dan juga untuk istrinya Pak Muhaimin sebesar Rp 20 miliar, padahal PPATK sudah menyelidiki dan membantahnya,” paparnya
BACA JUGA: Kemenakertrans Tak Mau Terganggu Kasus Suap
Sebelumnya, Ketua PPATK Yunus Husein menyatakan, PPATK tidak menemukan adanya transaksi mencurigakan ke rekening istri Muhaimin
BACA JUGA: Penetapan Zainal jadi Tersangka Sarat Intervensi
Selain Rustini, dua orang lainnya mungkin juga aman"Pernyataan Lily (Lily Wahid, Red) tidak benar," ujarnya.Dengan laporan polisi bernomor LP/574/IX/2011 Bareskrim tertanggal 11 September 2011, Anwar Rahman kemarin resmi melaporkan Lily Wahid atas tuduhan melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP Pasal 27 ayat 3 berikut pelanggaran UU ITE tentang fitnah dan pencemaran nama baik
Anwar tidak menampik kecenderungan sikap melawan yang ditunjukkan Lily Wahid terhadap ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga terkait upaya recall yang tengah dilakukan terhadapnyaMenurutnya, konflik internal partai biasa terjadi, namun tidak elok jika perlawanan dilakukan dengan memfitnah dan mencemerkan nama baik.
Dikonfirmasi secara terpisah terkait hal ini, Lily Wahid mengaku ada sebagian pernyataannya yang tidak tepat terkait kasus suap KemenakertransItu semua, diakuinya lantaran informasi yang dia terima seputar aliran dana ternyata memang kurang akurat
“Saya mohon maaf kepada publik telah memberikan pernyataan yang tidak tepat dalam kasus dugaan suap di KemenakertransKe depan saya akan lebih cermat dalam mengelola informasi dari luar,” paparnya(did/dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek E-KTP Harus Selesai 2012
Redaktur : Tim Redaksi