PKB Sebut Ada yang Ingin Rebut Kursi Marwan, Ini Buktinya

Senin, 04 April 2016 – 16:07 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA --  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menduga ada manuver-manuver politik mengarahkan isu reshuffle kabinet terhadap kader partainya. 

Bahkan, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid mengatakan, ada pihak yang mengincar kursi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang kini dijabat kader PKB Marwan Jafar. Caranya, kecam dia, dengan menyebar berita fitnah atau di luar fakta. 

BACA JUGA: Ibas Mau Diusung Saingi Ahok? Tergantung Keputusan SBY

Karenanya, ia menegaskan, PKB siap melawan manuver pihak-pihak tertentu tersebut. "PKB akan melawan segala bentuk penggiringan berita dan melawan ambisi orang-orang tertentu yang ingin merebut kemendes,” kata Jazil di Jakarta, Senin (4/4).

Jazil memang tidak asal bicara. Akhir bulan lalu tepatnya 23 Maret 2016, ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Forum Pendamping Dana Desa Jawa Barat berdemonstrasi di Istana Negara.

BACA JUGA: Idrus Klaim Kubu Agung Sudah Diakomodasi

Presiden waktu itu tidak berada di Jakarta. Tak biasanya, ketika itu Sekretaris Kabinet Pramono Anung langsung menerima 17 perwakilan pendemo, dan kepada media terang-terangan menyerang kinerja Menteri Desa Marwan Jafar.

“Kelihatan sekali motifnya, pernyataan Seskab di media ketika itu kan ingin intervensi atau ngatur-ngatur presiden,” ujar Jazil.

BACA JUGA: Ketua MPR: Rancang Haluan Negara untuk 50 Tahun ke Depan

Gayung bersambut, usai ditemui Pramono, para pendemo diterima anggota Fraksi PDIP Diah Pitaloka dan Alex Lukman di Senayan, meski waktu itu lagi reses. Koordinator demonstrasi itu bahkan mengaku bahwa aksinya atas inisiatif politikus PDIP.

Selain Pramono Anung dan Diah Pitaloka, kata dia, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko pun jauh-jauh hari ikuti memobilisasi eks pendamping PNPM di beberapa daerah di Jawa Tengah.

“PKB memantau semua manuver atau gerakan pihak-pihak yang ingin mendelegitimasi Kemendesa di bawah Pak Marwan,” ujar Jazil.

Ia juga menjelaskan, manuver dan penggiringan opini ini terjadi sejak 14 Maret lalu saat sebuah majalah dan koran nasional memberitakan peta reshuffle. Tanpa wawancara dan data akurat, media tersebut ujug-ujug menampilkan nama Marwan sebagai menteri yang layak diganti.

“Dari situ, pemberitaan soal Marwan Jafar di media itu terus negatif, hingga hari ini. Kelihatan sekali ingin nekan dan ngatur-ngatur agar presiden terpengaruhi," ujarnya.

Kepada media tadi malam, Presiden mengetahui ada pihak-pihak yang sengaja mendorong-dorong atau mendikte dirinya dalam urusan reshuffle. Karena itu  presiden menegaskan jangan ada yang mengintervensi dirinya untuk reshuffle kabinet.  Menurut Jazil, sikap presiden sudah jelas.

"Beliau tidak mau ditekan-tekan, tidak mau didikte, dan tidak mau diintervensi. Ini kok ada pihak-pihak yang ingin banget jadi menteri bikin gerakan dan isu macam-macam," sesalnya. (boy/fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cairkan Ketegangan, Mendikbud Ajak Siswa Selfie Bareng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler