JAKARTA - Kalangan perempuan dari Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan mekin berperan dalam kancah politik nasional. Tidak hanya terjun ke politik untuk menjadi anggota legislatif, kalangan perampuan Nahdliyin juga diharapkan mampu menjadi penentu dalam proses regenerasi kepemimpinan nasional.
Ketua Umum PKB, A Muhaimin Iskandar, mengungkapkan, partainya terus berupaya agar kiprah kaum perempuan Nahdliyin bisa diperhitungkan di pentas politik nasional. "Merumuskan kepemimpinan nasional bukanlah hal para pria," ucap Muhaimin saat membuka halaqoh (diskusi) "Perempuan Nahdliyin" di Graha Gus Dur, kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (11/4).
Hadir pula pada diskusi itu antara lain Ketua Umum Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) Anna Muawanah dan Bupati Kutai Timur, Isran Noor. Dalam kesempatan itu Muhaimin mengaku bangga karena PPKB maupun Fatayat NU terus proaktif menunjukkan kiprahnya dalam pentas politik nasional. "Saya doakan semua caleg perempuan nanti bisa jadi (terpilih, red)," ucap politisi yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.
Setali tiga uang dengan Muhaimin, politisi PKB Anna Muawanah juga menyampaikan hal sama. Anna yang juga anggota DPR dari Fraksi PKB itu menegaskan, kepemimpinan nasional bukan hanya milik kaum pria. "Sudah waktunya perempuan ikut merumuskan dan berbicara tentang kepemimpinan nasional. Secara nyata, penduduk Indonesia mayoritas adalah perempuan dan itu tidak dapat dipungkiri," tegasnya.
Anna menambahkan, ada tiga model kepemimpinan nasional yang muncul akhir-akhir ini. Yakni model transaksional, kharismatik dan transformasional.
Namun menurutnya, PKB lebih mendorong pemimpin nasional yang bisa menciptakan transformasi. “Kita harus menciptakan pemimpin yang transformasional sebagai kebijakan DPP PKB terhadap pemimpin masa depan,” cetusnya.
Tanpa canggung, Anna menyebut Isran Noor merupakan salah satu contoh pemimpin yang menawarkan ide transformasi. Terlebih lagi dengan dua periode memimpin Kutai Timur, Isran dikenal memiliki integritas dan kapabilitas. "Tapi memang Pak Isran ini belum sepopuler artis-artis yang ikut mendaftar melalui PKB," ulas Anna.
Sedangkan Isran yang juga tampil sebagai pembicara di diskusi itu mengaku mengapresiasi upaya PKB dalam mendorong regenerasi kepemimpinan nasional. Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (APKASI) itu pun berharap PKB bisa makin berperan dalam menentukan kepemimpinan nasional. "Yang terpenting adalah bagaimana orang PKB dapat berbuat sesuatu untuk kemaslahatan umat," ucapnya.(jpnn)
Ketua Umum PKB, A Muhaimin Iskandar, mengungkapkan, partainya terus berupaya agar kiprah kaum perempuan Nahdliyin bisa diperhitungkan di pentas politik nasional. "Merumuskan kepemimpinan nasional bukanlah hal para pria," ucap Muhaimin saat membuka halaqoh (diskusi) "Perempuan Nahdliyin" di Graha Gus Dur, kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (11/4).
Hadir pula pada diskusi itu antara lain Ketua Umum Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) Anna Muawanah dan Bupati Kutai Timur, Isran Noor. Dalam kesempatan itu Muhaimin mengaku bangga karena PPKB maupun Fatayat NU terus proaktif menunjukkan kiprahnya dalam pentas politik nasional. "Saya doakan semua caleg perempuan nanti bisa jadi (terpilih, red)," ucap politisi yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.
Setali tiga uang dengan Muhaimin, politisi PKB Anna Muawanah juga menyampaikan hal sama. Anna yang juga anggota DPR dari Fraksi PKB itu menegaskan, kepemimpinan nasional bukan hanya milik kaum pria. "Sudah waktunya perempuan ikut merumuskan dan berbicara tentang kepemimpinan nasional. Secara nyata, penduduk Indonesia mayoritas adalah perempuan dan itu tidak dapat dipungkiri," tegasnya.
Anna menambahkan, ada tiga model kepemimpinan nasional yang muncul akhir-akhir ini. Yakni model transaksional, kharismatik dan transformasional.
Namun menurutnya, PKB lebih mendorong pemimpin nasional yang bisa menciptakan transformasi. “Kita harus menciptakan pemimpin yang transformasional sebagai kebijakan DPP PKB terhadap pemimpin masa depan,” cetusnya.
Tanpa canggung, Anna menyebut Isran Noor merupakan salah satu contoh pemimpin yang menawarkan ide transformasi. Terlebih lagi dengan dua periode memimpin Kutai Timur, Isran dikenal memiliki integritas dan kapabilitas. "Tapi memang Pak Isran ini belum sepopuler artis-artis yang ikut mendaftar melalui PKB," ulas Anna.
Sedangkan Isran yang juga tampil sebagai pembicara di diskusi itu mengaku mengapresiasi upaya PKB dalam mendorong regenerasi kepemimpinan nasional. Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (APKASI) itu pun berharap PKB bisa makin berperan dalam menentukan kepemimpinan nasional. "Yang terpenting adalah bagaimana orang PKB dapat berbuat sesuatu untuk kemaslahatan umat," ucapnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepri jadi Favorit Sindikat Narkoba Internasional
Redaktur : Tim Redaksi