JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berjanji akan memberikan pelajaran kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait tuduhan Bawaslu terhadap aksi solidaritas PKS yang digelar di bundaran HI, Jakarta, Jumat (2/1) sebagai aktifitas kampanye terbuka PKS.
"Kita mau ajar itu Bawaslu, karena sudah bertindak ngawurKita melakukan aksi solidaritas, koq dinilai kampanye terbuka," ujar Wakil Ketua Fraksi PKS DPR, Fachry Hamzah, di press room DPR Jumat (9/1).
Menurut Fachry, apa yang dilakukan oleh ribuan kader PKS dalam aksi solidaritas adalah menyuarakan amanah UUD RI 45 dan HAM
BACA JUGA: Tim ACT Kirim Relawan ke Palestina
Sementara Bawaslu melihatnya aksi solidaritas itu sebagai kampanye terbuka.Rencana PKS untuk mengajar Bawaslu tersebut terkait dengan hasil rapat pleno Bawaslu Rabu (7/1) yang telah menyimpulkan aksi solidaritas kader PKS itu sebagai kampanye terbuka
"Ini kampanye dalam bentuk lain," kata Wahidah Suaib, anggota Bawaslu, di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (7/1)
BACA JUGA: PM Syria ke Indonesia
Putusan Bawaslu itu merupakan hasil rapat plenoDijelaskan Wahidah, terlepas dari konteks aksi tersebut, ada sejumlah pelanggaran yang dilakukan PKS dalam statusnya sebagai peserta pemilu
BACA JUGA: Aulia Pohan Segera Disidang
Dalam aksi itu, ada seorang calon legislator yang berorasiSelain itu, ribuan atribut bertebaran, utamanya simbol dan nomor delapan yang notabene nomor peserta pemilu PKS"Ada pula orasi yang bisa ditafsirkan sebagai visi dan misi dari PKS," terangnya(Fas)BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Sambut Baik Resolusi PBB
Redaktur : Tim Redaksi