JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, tidak mempermasalahkan anggota Majelis Syuro Tifatul Sembiring berbeda pandangan dengan partai terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Tifatul yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, sebagai seorang menteri ia memiliki sikap yang sejalan dengan pemerintah terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. "Saya tidak pernah berbeda sikap dengan presiden sebagai menteri. Itu pakem di seluruh dunia," kata dia.
Hal itu berbeda dengan sikap partai yang dipimpin Anis Matta tersebut. PKS gencar menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Bahkan mereka sampai memasang spanduk yang berisi penolakan kenaikan harga BBM
Menurut Sohibul, perbedaan sikap Tifatul adalah hal yang wajar. Apalagi saat ini belum ada sikap resmi dari fraksi-fraksi yang ada di DPR mengenai kenaikan harga BBM. PKS ujar dia, belum menyampaikan keputusan akhir.
"Sikap akhir PKS belum disampaikan, masih wajar Pak Tifatul berbeda pendapat. Bagi DPP (Dewan Pimpinan Pusat) wajar saja," kata Sohibul saat dihubungi wartawan, Kamis (6/6).
Wakil Ketua DPR itu menerangkan, dalam rapat Badan Pekerja Majelis Syuro, PKS memutuskan mengikuti logika publik terkait kenaikan harga BBM. Namun masih ada dua pandangan dalam logika publik.
"Ada yang mengartikan logika publik itu bahwa masyarakat menolak, ada juga yang mengartikan logika publik itu masyarakat enggak peduli harga BBM naik yang penting menerima atau dapat BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat)," ucap Sohibul. (gil/jpnn)
Tifatul yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, sebagai seorang menteri ia memiliki sikap yang sejalan dengan pemerintah terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. "Saya tidak pernah berbeda sikap dengan presiden sebagai menteri. Itu pakem di seluruh dunia," kata dia.
Hal itu berbeda dengan sikap partai yang dipimpin Anis Matta tersebut. PKS gencar menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Bahkan mereka sampai memasang spanduk yang berisi penolakan kenaikan harga BBM
Menurut Sohibul, perbedaan sikap Tifatul adalah hal yang wajar. Apalagi saat ini belum ada sikap resmi dari fraksi-fraksi yang ada di DPR mengenai kenaikan harga BBM. PKS ujar dia, belum menyampaikan keputusan akhir.
"Sikap akhir PKS belum disampaikan, masih wajar Pak Tifatul berbeda pendapat. Bagi DPP (Dewan Pimpinan Pusat) wajar saja," kata Sohibul saat dihubungi wartawan, Kamis (6/6).
Wakil Ketua DPR itu menerangkan, dalam rapat Badan Pekerja Majelis Syuro, PKS memutuskan mengikuti logika publik terkait kenaikan harga BBM. Namun masih ada dua pandangan dalam logika publik.
"Ada yang mengartikan logika publik itu bahwa masyarakat menolak, ada juga yang mengartikan logika publik itu masyarakat enggak peduli harga BBM naik yang penting menerima atau dapat BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat)," ucap Sohibul. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringkat 93 Terkaya di Indonesia, Dahlan Iskan Bilang Itu Gak Menarik
Redaktur : Tim Redaksi