jpnn.com, MATARAM - PKS Nusa Tenggara Barat sudah mengantisipasi jika gagal mengusung kadernya sendiri di Pilgub NTB 2018 mendatang.
Caranya, DPW PKS NTB menyodorkan dua nama kandidat bakal cagub ke DPP.
BACA JUGA: PKS: Maulid Momentum Menguatkan Cinta kepada Rasulullah
"Ada dua nama yang kami kirim ke pusat," kata Ketua DPW PKS NTB H Abdul Hadi, pekan lalu.
Dua nama itu adalah Zulkieflimansyah dan H Ahyar Abduh. Pria yang menggandeng Mori Hanafi tersebut dikatakannya memiliki peluang yang tak kalah besar dibanding Zul. "Nanti pusat yang memilih," katanya.
BACA JUGA: Gerindra Siapkan Opsi Jika PKS Merapat ke Golkar
Perihal pertarungan antara Zul yang berstatsus kader dengan Ahyar yang non kader, ia mengatakan tak masalah. Tak ada kewajiban harus memilih orang internal.
Lebih penting dari itu adalah memilih pemimpin terbaik untuk memimpin NTB lima tahun kedepan. Hal itulah yang selama ini menjadi titik tekan dari partai dengan warna putih dominan tersebut.
BACA JUGA: Pilgub Jabar 2018: PKS Ogah Pisah dengan Gerindra
"Sekali lagi, pusat yang menentukan," katanya saat ditanya kecenderungan arah dukungan PKS NTB.
Bukan berita baru bahwa berhembus kabar sejumlah kader inti di daerah tak begitu sreg dengan Zul.
Ikatakan emosoinal yang tak dekat jadi alasan. Kendati berdarah Sumbawa dan berstatus kader, namun Zul selama ini lebih dikenal sebagai politisi luar NTB.
Bahkan status anggota DPR RI yang digenggam saat ini juga diraih dari pertarungannya di Banten, bukan dari mewakili masyarakat NTB. Terkait itu, Abdul Hadi tak menampik namun juga tak mengiyakannya.
"Nanti kita lihat, mudah-mudahan Desember sudah diputuskan," katanya mengelak menjawab analisa tersebut.
Pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD NTB itu menegaskan akhir Desember adalah penentuan akhir siapa yang akan diusung.
Sembari menanti saat itu, komunikasi intens juga dijalin dengan pihak partai. Gerindra dan Demokrat disebutnya sebagai dua partai yang bagus perkembangan komunikasinya.
"Tapi semua kemungkinan masih ada, bisa saja Suhaili," ujarnya tak menutup opsi yang ada.
Terkait koalisi linier yang didengungkan Demokrat, ia mengatakan hal itu sukar terjadi. Masalahnya adalah di Lombok Barat dan Lombok Timur, PKS sudah membuat keputusan.
Fauzan-Sumiatun dan Haerul-Machsun adalah yang diusung di dua daerah itu. Kini mesin partai sudah bergerak untuk memenangkan mereka. "Tak mungkin diubah," tegasnya.
Sehingga jika benar Demokrat hendak menyandingkan Zul dengan Hj Sitti Rohmi Djalilah, agaknya syarat linier harus ditinjau ulang. Menarik dinanti, siapa yang diusung PKS, Zul atau Ahyar. (yuk/r4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Tetap Berharap Bisa Bersama Gerindra di Pilgub Jabar
Redaktur & Reporter : Soetomo