jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut pihaknya memang membawa gagasan menolak pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta sebagai kampanye nasional partai nomor urut 8 pada Pemilu 2024.
Dia mengatakan itu dalam konferensi pers setelah pelaksanaan sesi pertama acara Peluncuran Program Kampanye Nasional PKS yang dilaksanakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11).
BACA JUGA: Elektabilitas AMIN Menyalip Ganjar-Mahfud, PKS Punya Hakulyakin Nomor 1 Masuk Putaran Kedua
"Kalau Allah SWT menakdirkan PKS menang, kami akan menginisiasi bahwa ibu kota negara tetap di Jakarta," kata eks Wakil Wali Kota Bekasi itu dalam konferensi pers, Minggu.
Syaikhu mengatakan kota yang dibangun di Kalimantan akan tetap dilanjutkan dan setelah selesai menjadi kawasan pusat pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Legislator PKS Soroti Berubahnya Angka Komponen BIPH 2024, Dinilai Janggal
"Sekarang sudah dibangun di Kalimantan tetap, di Ibu Kota Nusantara itu akan tetap kami menjadikan pusat pertumbuhan ekonomi. Tentu dengan konsep green economi karena memang di sana itu paru-paru Indonesia dan diakui sebagai paru-paru dunia," kata legislator Daerah Pemilihan VII Jawa Barat itu.
Syaikhu pun menyebut gagasan menolak pemindahan ibu kota akan ditularkan sebagai program capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN).
BACA JUGA: TKD Jakarta Prabowo-Gibran Pengin Menguasai Ibu Kota, Kalau Bisa Satu Putaran
"Mudah-mudahan ini akan juga diakomodasi oleh Pak Anies," kata pria kelahiran Jawa Barat itu.
Syaikhu berharap gagasan menolak pemindahan ibu kota bisa diterima partai dari koalisi pendukung AMIN.
Kandidat AMIN didukung tiga partai yang terdiri dari NasDem, PKB, PKS untuk berkontestasi pada Pilpres 2024.
"Mudah-mudahan ini akan pada akhirnya menjadi gagasan partai koalisi," kata Syaikhu. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menuju Ibu Kota Nusantara yang Berkelanjutan, Kominfo Gelar Temu Netizen
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan