jpnn.com - MEDAN – Suhu politik di Sumut mulai hangat, terkait pengisian kursi wakil gubernur, setelah Plt Gubernur Tengku Erry Nuradi naik posisi sebagai gubernur definitif.
Setelah DPD Partai Hanura Sumut terang-terangan akan mengusung Zulkifli Effendi Siregar, kini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menyiapkan sejumlah nama yang bakal mengisi kursi Sumut 2 yang ditinggalkan Erry itu.
BACA JUGA: Survei Kandidat Gubernur Banten, Tantowi Yahya Jauh, Teratas...
“Sudah ada tim internal (PKS) yang sedang menggodok atau mencari nama yang dianggap pas mengisi kursi wakil gubernur baik dari kalangan eksternal maupun internal,“kata Politisi PKS, Ikrimah Hamidy kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group).
Ikrimah yang juga Ketua Tim Pemenangan Pasangan Gatot-Tengku Erry (GANTENG) pada Pilgub Sumut 2013 lalu menyebutkan bahwa kursi wakil gubernur yang saat ini kosong tidak mutlak milik Partai Hanura.
BACA JUGA: Begini Cara PDIP Gaet Anak Muda
“Sewaktu PKS,Hanura, PKNU, PPN serta Patriot sepakat mengusung pasangan GANTENG tidak ada kesepakatan baik secara lisan maupun tulisan bahwa ketika kursi wakil gubernur kosong menjadi jatah Partai Hanura, lagi pula tidak ada yang bisa memprediksi bahwa pada akhirnya seperti ini,“sebut Mantan Wakil Ketua DPRD Medan Priode 2009-2014 ini.
Dari kalangan internal, Ikrimah menyebut ada tiga nama yang pantas diusung atau dicalonkan menjadi Wakil Gubernur yakni Ketua DPW PKS Sumut, M Hafez, Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Sumut yakni Ansori Siregar, dan Iskan Kolba Lubis.
BACA JUGA: Pengamat: Tutup Kesempatan Kader Golkar Bermain Anggaran
“Tiga nama itu semua punya kompetensi, tidak ada masalah ketika anggota DPR RI jadi wakil gubernur, selain Tifatul Sembiring karena mantan Presiden PKS itu kelasnya sudah skala nasional,“ paparnya.
Ketua DPW PKS Sumut, M Hafez menyebutkan bahwa pihaknya sudah membentuk tim yang secara khusus melakukan penjaringan untuk menempati kursi wakil gubernur.
“Tim itu berisikan 12 orang, tim dibagi tiga. Pertama bertugas melakukan komunikasi dengan partai pengusung. Kedua, berkomunikasi dengan nama-nama yang sudah muncul untuk menempati kursi wagub Sumut. Ketiga, berkomunikasi dengan Gubernur defenitif. Meski Ketua tim, saya tidak campuri komunikasi dan lobi-lobi politik,“ ujar Hafez yang ditemui di ruang paripurna DPRD Sumut.(dik/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hendrik L Karosekali Jadi Ketum Baladhika Karya
Redaktur : Tim Redaksi