PKS dan PPP Hasilkan 7 Poin Kesepahaman, Simak Selengkapnya

Rabu, 14 April 2021 – 20:55 WIB
Anggota DPR yang kini menjadi Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy bersama Presiden Jokowi. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyepakati tujuh poin kesepahaman yang akan dijalakan kedua partai tersebut.

Kesepahaman itu tercipta setelah pengurus PPP dan PKS menggelar pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (14/4) sore.

BACA JUGA: PPP Gandeng PKS untuk Mengawal Isu-isu Keumatan

Poin pertama, PKS dan PPP berkomitmen bersama menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila sesuai dengan yang tercantum pada Pembukaan UUD NRI 1945 dari ancaman komunisme, terorisme, radikalisme, separatisme, sekularisme dan berbagai ancaman lainnya terhadap pertahanan dan keamanan negara.

"Kedua, PKS dan PPP akan berjuang bersama dalam menjaga demokrasi dalam bentuk kerja sama politik di ranah kontestasi politik maupun pembentukan kebijakan publik agar tetap sehat sesuai amanat reformasi dalam bingkai Pancasila dan NKRI,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy saat membacakan tujuh poin kesepahaman PPP dan PKS, Rabu (14/4).

BACA JUGA: 2 Partai Islam Ketemu di Pasar Minggu, Apa yang Dibahas?

Ketiga, PKS dan PPP berkomitmen bersama menjaga seluruh umat Islam Indonesia untuk menampilkan, menghadirkan, dan mengamalkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, dalam seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, cinta dan kasih sayang, kemanusiaan yang beradab, persatuan dan nasionalisme, persaudaraan dan perdamaian serta keadilan,” ungkap ketua Mahkamah Kehormatan DPR RI itu.

BACA JUGA: Habib Aboe Mengajak Warga Mengedepankan Persatuan dalam Pelaksanaan PSU di Kalsel

Keempat, PKS dan PPP berkomitmen bersama membangun dan memajukan ekonomi umat, ekonomi syariah dan UMKM. Kemudian, mendukung dan mendorong kebijakan pemerintah yang memajukan ekonomi syariah dan industri halal.

“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat perekonomian syariah dan pengembangan industri halal dunia,” lanjut Habib Aboe.

Kelima, PKS dan PPP berkomitmen bersama untuk menjadi bagian dari solusi atas berbagai krisis yang ditimbulkan, sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

“Khususnya solusi atas dampak yang berkaitan langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan rakyat seperti upaya pengentasan kemiskinan, ketimpangan, dan berbagai dampak lainnya secara sosial dan ekonomi yang diderita masyarakat,” kata dia.

Keenam, mencermati dengan seksama dampak perubahan iklim global baik akibat alam maupun ulah manusia, kedua partai politik akan berkolaborasi memberikan pemahaman dan mengajak segenap masyarakat turut aktif mencegah kerusakan lingkungan.

Kemudian, berhemat energi, berhemat air, menihilkan penggunaan plastik, serta mengelola sampah dan limbah dengan mendaurhidupkan untuk kemanfaatan, kelestarian, dan keberlangsung kehidupan.

Ketujuh, mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadikan Ramadan 1442 H sebagai bulan muhasabah, saling peduli, dan berbagi terhadap sesama atas berbagai musibah yang melanda Indonesia.

Mulai dari bencana alam banjir di Kalimantan Selatan, NTT, dan NTB, gempa bumi di Sulawesi Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, serta daerah lainnya.

“Selain itu, juga kepedulian kepada masyarakat yang terdampak wabah pandemi Covid-19,” ungkap Habib Aboe yang juga anggota Komisi III DPR RI itu.

Sebelumnya, Habib Aboe menyebut pertemuan PKS dan PPP berlangsung dalam suasana persaudaraan. Sebab, lanjut dia, kedua partai sama-sama mengusung jalan Islam rahmatan lil alamin. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler