jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka diri untuk berkoalisi dengan partai mana pun dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara).
Ketua DPP PKS Bidang Dakwah Wilayah Kalimantan Habib Aboe Bakar Al Habsy, Senin (30/12), mengatakan PKS di pusat sebagai oposisi tetapi di daerah bebas berkoalisi dengan siapa pun di pilkada Kaltara. Baik itu dengan PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem maupun partai lainnya selama berpihak dan bekerja sama memakai dan memanfaatkan peran PKS secara maksimal.
BACA JUGA: PDIP Targetkan Kemenangan 60 Persen di 270 Pilkada pada 2020
Saat ini, ujar Aboe, PKS Kaltara mengadakan rapat koordinasi wilayah (rakorwil) untuk menata dan berkonsolidasi dalam menatap kemenangan di pilkada gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati se-Kaltara pada 2020.
“Kami berharap PKS ada di posisi sebagai pemenang dan tidak ingin di luar dari situ. PKS ingin bersama membangun Kaltara lebih baik lagi," ujarnya.
BACA JUGA: PDIP Pastikan Tak Dukung Eks Terpidana Korupsi Maju di Pilkada 2020
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) itu mengatakan yang pasti bakal calon yang diusung berpihak dengan PKS. Menurutnya, tiga balon yang mendaftar penjaringan di PKS yakni Jusuf SK, Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio, semua bagus.
“Prinsip PKS balon yang mendaftar semuanya diterima. Tinggal lihat kesepakatan yang dilakukan antara PKS dan balon tersebut," jelasnya.
BACA JUGA: Habib Aboe: Penanganan Kasus HAM Belum Maksimal
Aboe memastikan PKS tetap ilmiah dengan melihat hasil survei dalam memutuskan siapa balon akan diusung. Selain itu, pihaknya melihat visi dan misi serta keberpihakan balon yang diusung kepada PKS.
"PKS berusaha ada kadernya ikut dipinang maju di pilkada Kaltara sebagai wakil, tetapi jika tidak ada kadernya, PKS tetap berusaha mengusung yang terbaik," kata anggota Komisi III DPR ini.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy