PKS Masih Godok Nama Kandidat di Pilgub Sumsel

Senin, 21 Agustus 2017 – 13:23 WIB
PKS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Partai PKS belum ada memutuskan nama kandidat yang akan diusung dalam pilkada serentak 2018 di Sumsel.

Hal ini disampaikan Sekretaris Umum DPW PKS Sumsel Irwan Irawadi disela lomba baca kitab kuning PKS di kantor DPW PKS Sumsel, Minggu (20/8)

BACA JUGA: Brakk! Rumah Roboh Diseruduk Bus, Sekeluarga Selamat

“Masih dalam proses pembahasan saat ini. Belum ada keputusan siapa yang direkomendasikan,” kata Irwan. Kata dia, pihaknya masih tetap melakukan komunikasi dengan berbagai calon yang muncul dalam pilgub Sumsel.

Nantinya, kata dia, minimal ada sebanyak dua nama untuk dikirim ke DPP. Parameter penilaian, diantaranya seperti bagaimana analisis pemecahan masalah (SWOT) dari kandidat, survei, dan calon itu bisa satu visi dan misi dengan partai PKS.

BACA JUGA: PKS Pilih Usung Calon Sendiri ketimbang Dukung Jokowi

Selain pilgub, calon kepala daerah yang ada di kabupaten dan kota juga masih dalam proses. “Usulan untuk kandidat dan kader yang maju itu berasal dari bawah,” katanya.

Sementara, Steering Comitte Panitia Lomba Baca Kitab Kuning PKS Muhammad Barli ST mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut yakni lomba baca kitab kuning Fathul Mu’in.

BACA JUGA: Beginilah Cara PPP Ajak Warga Hormati Jasa Pejuang

Peserta yang ikut ada sebanyak 17. Mereka berasal dari sejumlah kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumsel.

Kenapa kitab Fathul Mu’in? Karena kitab ini banyak sekali dikaji di pondok pesantren. Selain materi padat dan baik bisa dijadikan landasan sebagai kajian agama lebih baik. Kegiatan sudah dilakukan sejak tahun sebelumnya di beberapa provinsi.

“Tahun ini provinsi Sumsel juga ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut,” katanya.

Dewan juri lomba baca kitab kuning PKS ada tiga nama yakni DR Husnul Amin Lc MA, H Saleh LC MA, dan H Sarmuji LC. DR Husnul Amin Lc MA mengatakan, ada empat kriteria yang dilombakan.

Pertama membaca teks arab sesuai nahwu dan sorof, morfologi harokat harus dipenuhi. Kedua kelancaran dalam membaca teks. Ketiga, kita minta mereka faham atau tidak dengan yang dibaca.

Namun masih ada kendala dengan faham dengan yang dibaca setelah disampaikan apa maksudnya. Rata rata kendala dipemahaman. Tiga itu yang paling utama. Terakhir masalah etika dalam berbicara. Dari empat aspek ini akan kumulatifkan untuk dicari tiga nama terbaik.

Dari tiga nama akan diuji lagi siapa yang terbaik untuk dikirim tingkat nasional. Kendala persiapan kurang, dan pendampingan dari pesantren dinilai masih kurang. Lomba Sumsel.

Ada beberapa santri berbagai pondok pesantren yang ikut, seperti Ponpes Roudhatul Ulum, Sribandung, Muqimusunnah, Qodratullah, Assalam Sungai Lilin. (bis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sah! Koalisi Banteng-Beringin Terbentuk di Tiga Daerah


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler