PKS: Pemantauan Omicron Harus Jam Per Jam

Kamis, 02 Desember 2021 – 21:32 WIB
Anggota Fraksi PKS Mulyanto, meminta pemerintah mengedepankan riset dalam menghadapi potensi varian Omicron. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah mengedepankan riset dalam menghadapi potensi varian Omicron.

Pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) harus mengkoordinasikan semua lembaga penelitian virologi untuk melakukan pemantauan ketat.

BACA JUGA: Ahli Epidemiologi Beberkan Fakta Gawat soal Omicron, Waduh!

Pasalnya, saat ini WHO sudah mengkategorikan varian Omicron sebagai varian of concern (VoC) yang meningkat dari sebelumnya sebagai varian of interest (VoI).

"Karena itu, pemerintah harus memberi perhatian yang serius terhadap perkembangan virus ini. Pemantauan hasil penelitian omicron dari lembaga ternama di dunia harus dilakukan jam per jam. Sudah bukan lagi hari perhari," kata Mulyanto.

BACA JUGA: Angin Segar untuk Penanganan Varian Omicron, Semoga Berhasil

Dia mengingatkan pemerintah jangan mengulang kesalahan terdahulu yang menganggap remeh dampak penyebaran varian Delta Covid-19. Kali ini harus lebih serius menangani persebaran Omicron.

"Salah satunya harus bekerja berdasarkan riset dan data. Bukan berdasarkan kira-kira," tegas dia.

BACA JUGA: Dulu Raja Lockdown, Selandia Baru Kini Santai Hadapi Omicron

Mulyanto menilai Indonesia mesti memiliki data yang lengkap dan akurat terkait kecepatan penyebaran, teritorial penyebaran yang telah terjadi, serta karakteristik, perilaku maupun keganasannya, termasuk efek dari varian Omicron ini terhadap vaksin dan antibodi yang terbentuk dari infeksi alamiah.

"Apalagi pandemi, sudah berjalan hampir dua tahun dan kita semakin berpengalaman dalam mengelola kondisi ini. Tentunya semakin hari, manajemen pandemi kita harus semakin baik," lanjut Mulyanto.

Legislator PKS itu menuntut pemerintah harus bisa menunjukan kesungguhan kerja kepada publik agar tidak berkembang prasangka yang negatif.

Menurut dia, pemerintah harus memahami bahwa tingkat kepercayaan publik pada perkembangan kasus Omicron ini sangat rendah.

"Karena sebelumnya beredar kabar ada dugaan oknum pejabat pemerintah yang terlibat dalam bisnis PCR dan vaksin," ujar dia.

Varian Omicron ini berasal dari Afrika dan telah menyebar ke 10 negara, seperti Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hongkong, Kanada, Italia, Belgia, Israel, Australia dan Austria.

WHO mengabarkan dengan kecepatan penuh, butuh satu sampai dua minggu ke depan untuk tahu bagaimana efek varian Omicron terhadap vaksin dan antibodi yang terbentuk dari infeksi alamiah.

WHO juga menerangkan ada kurang dari 100 sekuens genom utuh yang tersedia. Kendati demikian, WHO mengakui belum tahu banyak informasi tentang varian Omicron ini karena butuh riset mendalam. (mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PKS   Omicron   WHO   Riset   antibodi   Satgas covid-19  

Terpopuler