Dulu Raja Lockdown, Selandia Baru Kini Santai Hadapi Omicron

Selasa, 30 November 2021 – 00:44 WIB
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan bahwa Selandia Baru akan tetap berupaya untuk hidup dengan COVID-19, meskipun ada ancaman kesehatan baru dari varian Omnicron. Foto: ANTARA/Facebook/Jacinda Ardern/Handout via REUTERS/hp/cfo

jpnn.com, WELLINGTON - Pendekatan Selandia Baru dalam menangani wabah COVID-19 telah berubah drastis. Sukses menghalau varian Alpha dan Delta dengan lockdown ketat, negara pulau di Samudera Pasifik itu kini lebih santai merespons datangnya gelombang atau varian baru.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan bahwa Selandia Baru akan tetap berupaya untuk hidup dengan COVID-19, meskipun ada ancaman kesehatan baru dari varian Omnicron.

BACA JUGA: Update Daftar Negara yang Sudah Disusupi Varian Omicron, Ada Tetangga Indonesia

Sejauh ini, belum terdeteksi kasus akibat varian Omicron di Selandia Baru tetapi perkembangan situasi global menunjukkan mengapa pendekatan yang hati-hati diperlukan di perbatasan, kata Ardern.

"Omicron adalah pengingat akan risiko yang masih ada di perbatasan kita," ujar Ardern pada konferensi pers, Senin.

BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Omicron Merebak di Afrika, Gus Muhaimin: Tutup Semua Akses WNA!

Selandia Baru yang memiliki beberapa kontrol perbatasan terketat di dunia, berencana untuk menutup perbatasan bagi sebagian besar pelancong internasional selama lima bulan ke depan.

Negara itu juga memperkenalkan langkah-langkah perbatasan baru untuk pelancong dari sembilan negara Afrika bagian selatan pada akhir pekan.

BACA JUGA: Varian Omicron Muncul di Afrika, DPR Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi

Ardern mengatakan masih banyak bukti yang perlu dikumpulkan untuk mengetahui dampak varian Omicron.

"Ini mungkin berdampak pada vaksin kita, tetapi mungkin tidak. Mungkin lebih parah atau mungkin lebih ringan daripada varian Delta ... kami tidak tahu," kata Ardern.

Direktur jenderal kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan pihak berwenang sedang melihat apakah lebih banyak aturan perlu diberlakukan di perbatasan untuk menjauhkan Omicron.

"Ini benar-benar hanya untuk mencegahnya (Omicron) sementara kami mempelajari lebih lanjut tentangnya," kata Bloomfield kepada wartawan dalam konferensi pers.

Selandia Baru beralih ke sistem baru mulai Jumat (3/12) dengan mengklasifikasikan wilayah-wilayah dengan warna merah, oranye, atau hijau--tergantung pada tingkat keterpaparan mereka terhadap COVID-19 dan tingkat vaksinasi.

Auckland, pusat wabah Delta di negara itu, akan diklasifikasikan dengan warna merah sehingga mewajibkan pemakaian masker dan membatasi pertemuan di tempat-tempat umum.

Selandia Baru sejauh ini mencatat sekitar 11.000 kasus dan 43 kematian terkait COVID-19. (ant/dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler