PKS Putuskan Sikap Akhir November

Rabu, 19 Oktober 2011 – 06:40 WIB

JAKARTA - Hilangnya satu kursi menteri PKS ternyata tidak langsung diresponPartai yang masih menyimpan opsi bertahan di koalisi atau keluar dari koalisi terkait hasil reshuffle itu, masih akan menunggu rapat Majelis Syuro

BACA JUGA: Golkar Dibayangi Konflik Antar-Waketum


   
Rencanya, rapat lembaga tertinggi di PKS itu akan dilaksanakan pada November 2011
"Semua hal akan jadi pertimbangan Majelis Syura dalam rapat November nanti," ujar Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq, di Jakarta, Selasa (18/10)

BACA JUGA: Kopassus Amankan Pemilukada Puncak Jaya



Meski masih akan dilaksanakan bulan depan, indikasi kekecewaan sudah mulai terlihat
Setidaknya, ketika Mahfudz yang kembali mengungkap, bahwa SBY dan PKS memiliki kontrak khusus ketika bergabung menjadi koalisi

BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Pemilukada Muba


      
Salah satu isi kontrak khusus, kata dia, adalah pengaturan tentang power sharing antara PKS dan pemerintahan SBY-Boediono"Dalam power sharing itu termasuk PKS dipercayakan 4 kementrian, dan itu eksplisit kementrian a, b, c, d, itu jadi satu paket," jelas Mahfudz
      
Sebagaimana diketahui, PKS kehilangan satu jatah kursi di cabinetMenteri Ristek Suharna Surya Pranata terlempar dari cabinetArtinya, jatah menteri PKS kini tinggal tiga kursi

Sejak siang hari, indikasi tergusurnya satu kursi PKS sebenarnya sudah terasaUsai menghadiri pengesahan RUU tentang Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas di gedung DPR, kemarin, Menteri Sosial yang juga anggota Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri mengisyaratkan kemungkinan tersebut"Kita tunggu sajalah jam 20.00 (saat reshuffle diumumkan presiden, Red) apa beritanyaApakah 1, 2, atau 3 kan belum tahu," kata Salim

Sepertinya dia sengaja menyebut pilihan angka, bukannya menjawab tegas tidak ada, karena telah mengetahui adanya pemangkasan satu kursi menteri dari PKS"Tak ada satupun yang bisa menafikkan hak prerogratif presidenKesepakatan (politik, Red) apapun tidak bisa menafikkan itu," tegasnya.

Salim lantas menegaskan sikap resmi PKS nantinya akan diputuskan Majelis Syura PKS yang beranggotakan 99 orangForum tertinggi di PKS itu dipimpin langsung oleh Hilmi AminuddinApapun keputusan Majelis Syura, lanjut Salim, harus ditaati oleh seluruh pengurus DPP dan kader di segala levelTermasuk keputusan untuk melanjutkan koalisi atau keluar dari koalisi.

"Perjanjian (untuk berkoalisi) itu antara Presiden dengan Ketua Majelis Syura PKSKedua tokoh tadilah yang akan menyelesaikan," ujarnya.

Salim sendiri berpandangan PKS harus tetap membangun koalisi sampai tahun 2014"Kami tetap berkomitment sampai 2014Masalahnya bukan senang atau tidak senang, tapi komitment ini harus dijagaKesepakatan harus dijagaItu suatu etika dalam berpolitik dan harus sama -sama kita saling menghormati," kata Salim.

Soal isu adanya perpecahan di internal PKS antara kubu pro koalisi dan kubu yang ingin keluar dari koalisi, Salim menjawab diplomatis"Itu kebebasan memberikan pendapatSaya kira partai-partai harus memberikan peluang kepada anggotanya untuk kritisTapi, nanti kalau sudah diputuskan, semua harus taat," ujar Salim(dyn/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Tegaskan Suharso Bukan Korban Reshuffle


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler