jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly sudah terbukti tidak mampu membersihkan lembaga pemasyarakatan dari berbagai praktik kotor. Salah satunya adalah praktik dagang sel mewah.
Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian menegaskan, Yasonna lebih baik mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalannya itu. Pasalnya, kasus di lapas sudah berulang-ulang dan masih terus terjadi.
BACA JUGA: Keluar dari PKS, Kiai Sabiqin Peduli Dunia Pendidikan
"Saya kira baiknya Pak Yasonna mundur kalau tak bisa perbaiki LP. Atau nanti nunggu Pilpres tahun 2019 saja," tegasnya usai diskusi bertajuk "Berebut Suara Milenial" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9).
Hal itu dia ungkapkannya menanggapi inspeksi mendadak Ombudsman RI yang baru-baru ini menemukan kamar mantan Ketua DPR RI yang juga terpidana kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto yang berukuran lebih besar dan mewah ketimbang sel tahanan lain di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
BACA JUGA: Wassalam, Kiai M Sabiqin Putuskan Keluar dari PKS
"Saya kira hukum itu harus ditegakkan ke semua pihak termasuk di sel. Apa sih inti sebetulnya dari LP itu. Intinya adalah setiap terpidana harus dapatkan hukuman setimpal dan kalau tidak ada keadilan yang akan terjadi adalah chaos," pungkas Pipin Sopian. (rus/rmol)
BACA JUGA: Terancam Tak Lolos PT, PKS Ogah Percaya Survei LSI Denny JA
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebaiknya PKS Makin Berhati-hati Suarakan #2019GantiPresiden
Redaktur & Reporter : Adil