JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Al-Habsy menilai ada keganjilan dengan proses penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu terkait dengan keterangan terdakwa kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Juard Effendy.
Dalam nota pembelaannya, Juard mengaku pernah ditipu oleh mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Deviane Adiningrat terkait penambahan kuota impor sapi. Menurutnya, Elda menjual nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa kepada PT Indoguna Utama agar mau mengajukan penambahan kuota impor daging sapi ke Kementerian Pertanian.
Meski sudah disebut menurut Aboebakar, Hatta tidak pernah diperiksa oleh KPK. "Kemarin Juard menyebut salah satu menteri, anehnya menteri itu tidak pernah diotak-atik KPK," kata Aboebakar dalam rapat Komisi III DPR dengan KPK di DPR, Jakarta, Kamis (27/6).
Politikus PKS itu menyatakan perlakukan itu berbeda dengan yang lain. Sebab menurutnya, kalau yang lain disebut langsung dipanggil menjadi saksi. "Kalau bisa benar-benar sudah diungkap lanjutkan seperti yang lain. Jangan ada ketidakadilan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, pihaknya tidak takut untuk menetapkan seorang menteri sebagai tersangka. Sebab hal itu sudah pernah mereka lakukan sebelumnya.
KPK telah menetapkan seorang menteri menjadi tersangka yakni Andi Mallarangeng yang dulu menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Andi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang.
"Kita menetapkan menteri jadi tersangka dan menyusul kemudian ketua umum jadi tersangka. Jadi enggak perlu meragukan," ucap Abraham. (gil/jpnn)
Dalam nota pembelaannya, Juard mengaku pernah ditipu oleh mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Deviane Adiningrat terkait penambahan kuota impor sapi. Menurutnya, Elda menjual nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa kepada PT Indoguna Utama agar mau mengajukan penambahan kuota impor daging sapi ke Kementerian Pertanian.
Meski sudah disebut menurut Aboebakar, Hatta tidak pernah diperiksa oleh KPK. "Kemarin Juard menyebut salah satu menteri, anehnya menteri itu tidak pernah diotak-atik KPK," kata Aboebakar dalam rapat Komisi III DPR dengan KPK di DPR, Jakarta, Kamis (27/6).
Politikus PKS itu menyatakan perlakukan itu berbeda dengan yang lain. Sebab menurutnya, kalau yang lain disebut langsung dipanggil menjadi saksi. "Kalau bisa benar-benar sudah diungkap lanjutkan seperti yang lain. Jangan ada ketidakadilan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, pihaknya tidak takut untuk menetapkan seorang menteri sebagai tersangka. Sebab hal itu sudah pernah mereka lakukan sebelumnya.
KPK telah menetapkan seorang menteri menjadi tersangka yakni Andi Mallarangeng yang dulu menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Andi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang.
"Kita menetapkan menteri jadi tersangka dan menyusul kemudian ketua umum jadi tersangka. Jadi enggak perlu meragukan," ucap Abraham. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Harus Proaktif Beber Penyebab Pemotongan Kuota Haji
Redaktur : Tim Redaksi