jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei IPI (Indikator Politik Indonesia) menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto masih jauh di bawah Jokowi.
Hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia, Kamis (3/5), elektoral Jokowi berada di angka 39,9 persen dengan menggunakan simulasi top of mind, yaitu bertanya langsung tanpa menyodorkan nama.
BACA JUGA: Mana Lebih Ampuh, Racun Kalajengking atau Indonesia Bubar?
Disusul Prabowo dengan angka 12,1 persen, Anies Baswedan 0,9 persen, Hary Tanoesoedibjo 0,7 persen, dan TGB M. Zainul Majdi 0,7 persen.
Mardani Ali Sera, ketua DPP PKS, mengatakan bahwa dengan adanya mandat dari partai dan dukungan serikat buruh, elektoral Prabowo pasti naik. Apalagi, menurut dia, jika Prabowo sudah deklarasi sebagai capres. ”Elektabilitasnya akan melejit,” terang dia setelah rilis survei elektoral jelang Pilpres dan Pileg 2019.
BACA JUGA: Gerindra Tak Peduli Hasil Survei yang Mengunggulkan Jokowi
Menurut Mardani, angka keterpilihan Prabowo tidak mengalami kenaikan karena mesin politik belum dikerahkan. Semuanya masih menunggu deklarasi capres. Pihaknya ingin Prabowo segera deklarasi.
Sebab, lawannya cukup berat. Pengumuman calon harus segera dilakukan. Pihaknya ingin mendidik masyarakat agar tidak membeli kucing dalam karung.
BACA JUGA: Prabowo Sebut Pemerintah Terapkan Ekonomi Kebodohan
Dia berharap deklarasi dilakukan sebelum pilkada. Hal tersebut akan berdampak terhadap perolehan suara dalam pilkada. Jadi, lanjut dia, tidak perlu menunggu pilkada serentak selesai. PKS pun mengajukan kadernya untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo. ”Sekarang jatahnya PKS, PAN kan sudah 2014,” tutur dia. (lum/c10/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AHY Cawapres Terkuat, Hendrawan Sebut JK, Cak Imin, Rizal
Redaktur & Reporter : Soetomo