PKT Bakal Perluas Lahan Pengembangan Program Makmur Hingga 5 Kali Lipat di Indonesia Timur

Selasa, 15 Maret 2022 – 20:42 WIB
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi (kaus putih berdiri) saat memantau petani dalam Program Makmur. Foto dok Pupuk Kaltim

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) fokus menciptakan ekosistem pertanian, yang mendukung para petani.

Sejak diinisiasi pada 2020, realisasi program Makmur terus meningkat setiap tahunnya.

BACA JUGA: Klaim Ikut Acara Paris Fashion Week, Bos MS Glow: Sorry, Akan Jadi Pembelajaran Sebelum Ngegas

Sepanjang 2021, program Makmur berhasil menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target yaitu sebanyak 9.000 petani.

Selain itu, PKT juga berhasil mengembangkan 18.110 hektar atau berhasil merealisasikan hingga 151% dari target 2021.

BACA JUGA: PT Pupuk Kaltim Wajibkan Insinyur Perusahaan Tersertifikasi

“Sejak awal terbentuknya program Makmur, kami menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif guna mendukung petani untuk mencapai produktivitas optimalnya," ujar Direktur Keuangan dan Umum PKT, Qomaruzzaman.

Selain mendampingi petani secara intensif dalam proses operasional sehari-hari, PKT juga terus memperkuat kolaborasi end-to-end dengan berbagai pihak, seperti instansi keuangan, instansi pemerintahan, hingga korporasi.

BACA JUGA: Amankah Berhubungan Intim Saat Menstruasi & Berapa Persen Kemungkinan Bisa Hamil?

Melalui upaya ini, PKT tidak hanya meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga mendorong tercapainya kesejahteraan petani secara finansial.

Pada 2022 ini, PKT akan terus fokus memperluas pengembangan program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur, mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut.

Selain itu, PKT juga fokus pada penerapan triple bottom-line 3P (people, planet, dan profit) di setiap langkah yang akan dilakukan kedepannya, guna menjamin budidaya pertanian yang berkelanjutan.

Integrasi teknologi pun menjadi salah satu fokus PKT agar dalam proses menjalankan program semakin efektif dan efisien untuk mencapai target pada 2022 ini.

Lebih lanjut, selama lebih dari dua tahun memperluas program Makmur, PKT juga melihat adanya tren dalam pengembangannya.

“Program MAKMUR terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. Salah satunya dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani, seperti kelapa sawit," tutur Project Manager Program Makmur PKT, Adrian R.D. Putera.

Selain itu, kolaborasi dengan kelompok tani di tiap wilayah pengembangan PKT, dapat mempercepat proses keikutsertaan petani ke dalam program Makmur.

"Kami juga melihat wilayah Indonesia timur memberikan tantangan tersendiri dalam penerapan program Makmur, di antaranya karena medan lahan pertanian, ketersediaan fasilitas, hingga sumber daya manusia," serunya.

Guna menciptakan manfaat yang lebih luas kepada sebanyak-banyaknya petani, PKT menargetkan 25 ribu orang petani menjadi anggota dari program Makmur pada 2022 sesuai dengan RKAP.

Target cakupan lahan mencapai 60.000 hektar yang tersebar di wilayah pengembangan program Makmur yang dimandatkan kepada PKT, yakni Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB, NTT, dan Papua Barat.

“Beberapa wilayah pengembangan program Makmur PKT khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah. Karena itu, dengan adanya program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat,” ujar Adrian.

Kehadiran ekosistem pertanian end-to-end bantu petani lebih produktif berdasarkan studi yang dilakukan PKT, petani Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan.

Di antaranya adalah minimnya akses permodalan, kurangnya fasilitas sarana produksi, pemahaman terhadap kebutuhan pasar dan praktik budidaya yang intensif, dan jaminan pasar atau offtaker bagi beberapa komoditas utama.

Oleh karena itu, program Makmur dirancang untuk menjawab kebutuhan para petani melalui berbagai inisiatif strategis.

Pertama, PKT menjamin adanya pasar atau pihak yang akan membeli hasil panen.

Di sini terpilih pihak yang terpercaya dan penuh komitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada.

Selanjutnya, PKT memberikan akses permodalan bagi para petani yang merupakan mitra program Makmur.

Beberapa instansi perbankan yang ikut tergabung adalah BNI, BRI, dan Mandiri yang siap mendukung petani dengan modal yang dibutuhkan.

Selain itu, petani juga mendapatkan perlindungan terhadap risiko gagal panen atau gagal bayar yang mungkin dialami oleh petani melalui asuransi yang tersedia.

Terakhir, PKT melakukan pendampingan teknis bagi para petani yang meliputi kegiatan analisis tanah, pendampingan argonomis dan budidaya, rekomendasi pemupukan, hingga teknologi dan mekanisasi pertanian melalui aplikasi IFARM - RMS untuk melakukan proses monitoring tanaman secara digital dan mengakses ekosistem dari hulu ke hilir (rantai pasok).

Lalu, PKT juga mendistribusikan sarana produksi yang diantaranya adalah benih, pestisida, dan pupuk yang terjamin kualitasnya sebagai upaya mengoptimalkan produktivitas petani.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Doa Ketika Menghadapi Kesusahan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler