Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2022

Jumat, 05 Agustus 2022 – 18:16 WIB
Konservasi terumbu karang di perairan Bontang yang dilakukam PT Kalimantan Timur. Foto dok PKT

jpnn.com, KALIMANTAN TIMUR - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali meraih penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2022 kategori Social Empowerment, melalui program Konservasi Terumbu Karang oleh Kelompok Nelayan Kimasea.

Penghargaan diterima PKT secara virtual, pada 21 Juli 2022 lalu.

BACA JUGA: Cegah Infeksi Saluran Kemih dengan 4 Cara Mudah Ini

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menjelaskan konservasi terumbu karang di perairan Bontang telah dijalankan PKT sejak 2009, dengan komitmen penurunan 500 unit media terumbu buatan setiap tahun.

Program ini direalisasikan di perairan Tobok Batang Kota Bontang, dengan luasan mencapai 20 hektare (Ha).

BACA JUGA: MS GLOW Bagikan Tanaman Hias di CFD Sudirman

Pasalnya, kondisi terumbu karang di perairan Bontang mengalami kerusakan, akibat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan (PITRaL), seperti penggunaan bahan peledak maupun bahan kimia beracun.

Berdasarkan data Pemerintah, dari 5.464 Ha luas wilayah terumbu karang di perairan Bontang, 2.500 Ha di antaranya dalam keadaan rusak.

BACA JUGA: Berkat NPK Pelangi JOS PKT, Produktivitas Bawang Merah di Kintamani Naik 24 Persen

"Kondisi inilah yang menjadi keprihatinan PKT untuk turut berperan dalam merehabilitasi terumbu karang di perairan Bontang," kata Rahmad.

Kesinambungan langkah konservasi terumbu pun diikuti pembinaan dan pelibatan masyarakat dalam menjaga ekosistem perairan, melalui pembentukan kelompok nelayan Kimasea pada 2017.

Kelompok ini awalnya beranggotakan 10 nelayan pesisir sekitar perusahaan dari Kelurahan Loktuan Bontang Utara, Kota Bontang.

Pembinaan ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran nelayan dalam menjaga ekosistem perairan, dengan mendorong aksi nyata penyelamatan ekosistem perairan tanpa ada lagi aktivitas destruktif dalam penangkapan ikan.

"Pembinaan kelompok Kimasea juga wujud manfaat PKT kepada masyarakat, khususnya mendorong kesejahteraan melalui pemberdayaan dengan peningkatan kapasitas serta kemampuan nelayan," lanjut Rahmad.

Mulai awal pembinaan, kelompok Kimasea dibekali edukasi akan pentingnya menjaga ekosistem perairan dan penangkapan ikan dengan ramah lingkungan.

Diikuti berbagai pelatihan dan pemberdayaan seperti pembuatan media terumbu hingga monitoring perkembangan area konservasi secara berkala.

Kelompok ini juga berperan dalam mengajak nelayan di Kota Bontang mengentaskan persoalan rusaknya ekosistem perairan, sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga perairan sebagai tanggungjawab bersama turut meningkat.

"Penguatan kapasitas anggota kelompok Kimasea juga disasar selama pembinaan, seperti kemampuan teknik transplantasi terumbu hingga pelatihan dan sertifikasi menyelam untuk mendukung aktivitas monitoring kawasan konservasi," tambah Rahmad.

Lima tahun pembinaan, kelompok Kimasea mampu mendirikan usaha pembuatan media terumbu karang berbagai model, dengan total 14 anggota.

Mereka tidak hanya melayani kebutuhan untuk program konservasi PKT, tapi juga memasok berbagai pesanan dari pemerintah, lembaga, maupun perusahaan lain di Kota Bontang.

Selama 13 tahun realisasi program, kini terdapat 38 genus karang di seluruh area konservasi PKT dengan pertumbuhan soft coral maupun hard coral relatif normal.

Begitu pula metode transplantasi, terus dikembangkan dengan model terumbu berbentuk kubus dan trapesium.

Model ini sangat mendukung perkembangan transplantasi dengan keunggulan masing-masing.

Di antaranya ikan yang lebih besar untuk model kubus, dan ikan yang lebih banyak untuk model trapesium.

Sesuai prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), perluasan konservasi dan rehabilitasi terumbu akan terus dikembangkan PKT sebagai komitmen perusahaan menjalankan bisnis yang selaras dengan lingkungan, sekaligus mempertahankan keseimbangan alam dan ekosistem secara kontinyu.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembangkan Ekonomi Digital Bagi Disabilitas, Kemenkop Gandeng PTI


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler