Plat B Tetap jadi Sasaran

Minggu, 03 Juni 2012 – 07:09 WIB
Salah satu spanduk yang dibawa suporter Persib saat laga lawan Mitra Kukar, Sabtu (2/5). Foto: Ramdhani/Radar Bandung

BANDUNG - Kemenangan fantastis (5-0) Persib Bandung atas Mitra Kukar, tercoreng. Pasalnya, sejumlah oknum diketahui melakukan perusakan pada mobil plat B saat iring-iringan terjadi di kawasan di bawah Jembatan Pasupati, Bandung.

Menurut John (37) salah seorang warga Pajajaran yang sedang melintas di lokasi kejadiannya mengatakan, insiden tersebut terjadi begitu cepat. Saat itu, ada mobil Toyota Avanza yang sedang melaju setelah lampu merah Balubur ke arah Gasibu. Dalam kondisi menanjak memasuki jembatan Pasupati, mobil tersebut langsung dihantam oleh bendera kayu dan lain sebagainya.

"Tadi kejadianya begitu cepat. Saya sedang berada di belakang, dan setelah lampu merah kan menanjak kondisi padat kendaraan lagi, langsung banyakan dengan motor merusak mobil itu," ujarnya John di lokasi kejadian, kemarin (2/6).

Dia mengatakan, sopir dan keluarganya yang berada di dalam mobil tak bisa berbuat banyak ketika massa merusak mobilnya. Senada dengan Jhon, Asep Ujang (50) menuturkan bahwa saat melintas ia dan istrinya merasa ketakutan, kejadian sendri menurutnya sekitar pukul 18.15, atau tepatnya usai laga Persib.

"Saya sempat melerai, walau tidak dapat berbuat banyak, karena ratusan motornya. Mungkin ini karena ada pendukung Persib yang meninggal di Jakarta dan saya lebih memilih memutar kendaraan dan melihat dari jauh," ujarnya

Ia mengaku kesal dengan adanya insiden tersebut. Dia menilai, keluarga yang terlihat masih muda di dalam mobil tersebut, belum tentu pendukung Persija. Mungkin juga, warga Bandung yang memiliki kendaraan dengan plat nomor B.

"Saya dan sama istri saya cuma bisa teriak-teriak saja. Walau ada dari mereka yang merusak langsung pergi mendengarkan hujatan kita. Tapi banyaknya cuek," ujarnya kesal

Ia mengatakan, keluarga yang berada dalam mobil tersebut termasuk beruntung. Sebab, masih ada yang berani turun dari kendaraan untuk melerai massa yang melakukan perusakan tersebut. "Tadi untung ada yang berani melerai ratusan motor itu, kayanya dari aparat, tapi tidak pake seragam. Ia pake motor Thunder biru, ia juga sama istrinya. Ia memarahi orang-orang yang sedang beringas, dan mengawal mobil itu untuk melanjutkan perjalanannya" ujarnya

Dari data yang dihimpun di lokasi kejadian,  mobil tersebut itu tidak bisa melaju, karena dikepung. Namun setelah pemilik Thunder Biru sukses melerai aksi tersebut. Setelah itu mobil melanjutkan perjalanan dan memutar ke arah tol Pasteur.

Dari insiden itu, mobil mengalami seperti penyok penyok pintu belakang sebelah kanan,pintu depan sebelah kanan, dan kap mesinnya. Selain mobil nahas itu, ternyata beberapa mobil plat B dapat imbas juga meski tidak separah Avanza tadi. Namun beberapa kerusakan seperti spion patah, penyok di beberapa body mobil harus di alami akibat ulah nakal oknum bobotoh

Sebelum insiden tersebut terjadi, sempat tersebar sebuah pesan singkat maupun pesan BBM dalam pesan itu tertulis "Barudak jackjing di Saung Sari Ciwidey pake mobil avanza item plat B 1850 VM bilih bade swiping coz na make syall the jack !! Sebarkan mempeung ada di daerah cwdy."

Hingga tadi malam belum ada komentar kepolisian. Namun, sebelumnya, polisi juga sudah mengimbau suporter Persib tidak melakukan aksi balasan terkait meninggalnya Rangga Cipta Nugraha (22), yang dikeroyok The Jakmania di Gelora Bung Karno (GBK) sepekan lalu.

"Viking, Bomber, dan bobotoh Persib lainnya itu sudah dewasa, supporter di sini (Bandung) berbeda dengan suporter di daerah lain," kata Abdul saat rapat koordinasi dengan panitia pelaksana (panpel) Persib, beberapa waku yang lalu.

Dia menambahkan, hal itu pula yang melatarbelakangi diberikannya rekomendasi atau izin pertandingan kali ini. Abdul mengaku, pihaknya mempertimbangkan empat laga Persib sebelumnya di Stadion Siliwangi yang berlangsung aman.

Dalam Laga Persib melawan Mitra Kukar sendiri, jajaran keamanan telah diturunkan sebanyak 1.236 personel. Nominal tersebut, sebanyak 410 berasal dari Polda Jawa Barat, 326 anggota Polrestabes Bandung, dan 500 personel TNI. Pengamanan juga dibantu petugas internal panpel pertandingan.

"Kami harap pertandingan bisa berjalan lancar tanpa ada provokator, pengamanan mencakup sebelum, saat, dan setelah pertandingan. Saya perintahkan setiap Polsek untuk mengawal bobotoh yang berangkat dari sekretariat atau wilayah hukumnya masing-masing," ujar Abdul. (jat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brian Laudrup Kembali dan Raih Trofi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler