jpnn.com, JAKARTA - Platform digital dianggap sebagai solusi yang paling prospektif bagi agen properti di tengah tingginya permintaan properti.
CEO UrbanAce Ronny Wuisan menyatakan, saat ini agen properti tidak lagi selincah dulu dalam mempertemukan suplai dengan permintaan di bisnis properti.
BACA JUGA: Daya Beli Masih Tinggi, Apartemen Makin Diminati
Dia menilai tugas agen properti yang harus me-listing properti, mempromosikan listing, serta bertemu dengan customer, bank, notaris, dan lain sebagainya sudah tidak bisa dilakukan dengan optimal pada era sekarang.
’’Dulu era 80-an agen properti bisa menemui 5–6 klien dalam sehari. Namun, dengan kondisi traffic kita saat ini, bisa ketemu dua customer saja sudah sangat bagus. Jumlah customer itu sebenarnya sangat banyak, tapi sekarang di mana bisa menemui mereka? Ya di dunia maya,’’ jelas Ronny, Rabu (23/5).
BACA JUGA: Taman Dayu Siapkan Klaster Baru, Harga Mulai Rp 800 Juta
UrbanAce, startup yang beroperasi sejak 2016, berupaya memudahkan kerja agen properti.
’’Agen properti yang terdaftar dimungkinkan untuk membuat pekerjaan yang jauh lebih terorganisasi,’’ tutur Ronny.
BACA JUGA: Properti Butuh Lebih Banyak Stimulus
Saat ini UrbanAce sudah menggandeng 300 agen properti. Tahun ini mereka menargetkan mampu merekrut 300–400 agen baru.
Sementara itu, partner agen properti UrbanAce masih tersebar di sekitar Jabodetabek.
’’Sejak awal 2017 sampai saat ini, transaksi sekitar Rp 300 miliar dengan penjualan sekitar 325 unit rumah,’’ ungkap Ronny.
UrbanAce bakal berekspansi ke 20 kota lainnya seperti Surabaya, Malang, Banjarmasin, Semarang, dan Makassar.
Startup yang mendapat dukungan dari tujuh investor perorangan itu juga membidik langkah IPO pada tahun kelima atau keenamnya nanti.
’’Sekarang ini customer properti makin pintar. Teknologi juga sudah memungkinkan,’’ tegas Ronny. (agf/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Properti di Bekasi Timur Semakin Seksi
Redaktur : Tim Redaksi